ABSTRAKKepuasan kerja merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) di Jakarta karena dapat memberikan dampak kepada
prestasi kerja karyawan. Mempengaruhi kepuasan kerja dapat diartikan sebagai
tindakan mempengaruhi perilaku karyawan untuk meningkatkan prestasi kerja
mereka. Secara teoritis, kepemimpinan merupakan faktor penting yang
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Terkait dengan hal ini, sesuai dengan
sasaran reformasi birokrasi berupa peningkatan pelayanan publik, maka pemimpin
yang dibutuhkan oleh KPP di Jakarta saat ini adalah pemimpin yang dapat
memberikan teladan dalam melayani orang lain. Gaya kepemimpinan yang fokus
dalam melayani orang lain terutama bawahan adalah servant leadership. Melalui
keteladanan dalam melayani orang lain, pemimpin servant berusaha menciptakan
bawahan yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk melayani orang lain.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh servant leadership terhadap
kepuasan kerja karyawan Kantor Pelayanan Pajak di Jakarta. Responden
penelitian ini berjumlah sebanyak 438 orang yang berasal dari 12 KPP di Jakarta.
Instrumen pengukuran servant leadership yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan adaptasi dan kombinasi dari servant leadership questionnaire yang
dikembangkan oleh Ehrhart (2004) dan Liden et al. (2008). Sedangkan instrumen
pengukuran kepuasan kerja yang digunakan merupakan adaptasi dari job
satisfaction survey Spector (1997). Hasil penelitian membuktikan bahwa servant
leadership memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap setiap dimensi
kepuasan kerja karyawan KPP di Jakarta. Berperilaku etis dan menciptakan nilai
bagi orang lain di luar organisasi merupakan dimensi servant leadership yang
paling banyak mempengaruhi dimensi kepuasan kerja karyawan. Hal ini
membuktikan bahwa keteladanan atasan melalui perilaku etis dibutuhkan
bawahan untuk mensukseskan program reformasi birokrasi yang fokus pada
perbaikan pelayanan kepada wajib pajak.
ABSTRACTJob satisfaction is an important thing that must be considered by the tax offices in
Jakarta because it had an impact on employee performance. Affecting job
satisfaction can be defined as the act of influencing the employees behavior to
improve their job performance. Theoretically, leadership is an important factor
that affecting job satisfaction. In this regard, in accordance with the objectives of
bureaucratic reform that is increasing of public services, the leaders needed at the
tax offices in Jakarta today is a leader who can set an example in serving others.
The leadership style that focused on serving others, especially subordinates is
servant leadership. By example in serving others, servant leader is trying to create
a subordinate who have the ability and willingness to serve others. This research
was conducted to determine the effect of servant leadership to job satisfaction of
tax office employees in Jakarta. The respondents of this study is 438 employees
from twelve tax offices in Jakarta. Servant leadership instrument used in this
study is an adaptation and combination of servant leadership questionnaire which
is developed by Ehrhart (2004) and Liden et al. (2008). While job satisfaction
instrument used is an adaptation of Spector’s job satisfaction survey (1997). This
research proves that servant leadership has a significant positive effect on every
job satisfaction dimensions of tax office employees in Jakarta. Behaving ethically
and create value for others outside the organization are servant leadership
dimensions that have the most influence on job satisfaction dimensions. It proves
that an exemplary from a leader through ethical behavior is required by
subordinate to succeed bureaucratic reform program that focuses on improving
services to taxpayers.