ABSTRAKMeskipun terjadi penurunan kontribusi industri pengolahan dari 27.83% pada tahun 2006 menjadi 25.49% pada tahun 2011, kontribusi sektor agro-industri memperlihatkan hasil yang baik. Fakta ini menunjukan sektor agro-industri memiliki yang cukup besar mempengaruhi terhadap perkembangan industri di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor pembentuk aglomerasi agroindustri di Provinsi Jawa Barat. Aglomerasi pada penelitian ini diukur dengan menggunakan nilai tambah, dan faktor-faktor pembentuk aglomerasi yang dibahas: gaji pegawai, biaya input domestik, produktivitas tenaga kerja dan jumlah perusahaan. Persamaan agglomerasi pada penelitian diestimasi dengan menggunakan panel data tingkat kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2002-2009. Penelitian ini diestimasi pada tiga kelompok agro industri: industri makanan, minuman dan tembakau; industri hasil hutan dan perkebunan; dan industri hasil laut perikanan dan peternakan. Penelitian ini diestimasi dengan menggunakan metode common effect.
Penelitian ini menemukan faktor gaji pegawai, produktivitas tenaga kerja dan jumlah perusahaan memberikan efek positif dan signifikan terhadap pembentukan aglomerasi di setiap jenis agroindustri. Faktor biaya input domestik hanya memberikan efek positif signifikan pada industri hasil laut, perikanan dan peternakan. Pada industri hasil hutan dan perkebunan hasil estimasi menunjukan hubungan yang tidak signifikan dan pada industri makanan, minuman dan tembakau hasil estimasi menunjukan hubungan negatif dan signifikan.
ABSTRACTDespite the declining contribution of manufacturing industry in Indonesia, which dropped from 27.83% in 2006 to 25.49% in 2011, the contribution of agro-industry sector seems to be intact. This leads to an idea that the role of agro-industry may become more influential for industrial development of Indonesia. This study aims to examine factors affecting the agglomeration of West Java agro-industries. The agglomeration is measured by value added and the factors affecting agglomeration include wage, cost of domestic input, labor productivity, and number of firm. The agglomeration equation is estimated using district/municipal level panel data of West Java covering the period 2002-2009. Separate estimation is conducted for three agro-industrial sectors: food, beverage and tobacco industry; forest product and plantation industry; marine product, fisheries and livestock industry. The estimation is carried out using common effect estimation method.
This study finds that among the factors included in the model: wages, labor productivity and the number of firms have positive and significant effect in affecting the agglomeration in three kind agro-industrial sectors. The effect cost of domestic input factor is only positive and significant in affecting marine product, fisheries and livestock industry, but not significant in affecting on the forest product and plantation industry, and it is negative and significant in affecting on food, beverage and tobacco industry.