ABSTRAKTesis ini membahas industri penerbangan Eropa yang khusus berkonsentrasi pada Airbus. Airbus dibentuk berdasarkan kesepakatan politik antara Prancis, Jerman, Inggris dan Spanyol pada tahun 1967 yang menunjuk Aerospatiale-Matra, DaimlerChrysler Aerospace AG (Dasa AG), Construcciones Aeronauticas SA (CASA) dan British Aerospace (BAe) untuk membentuk aliansi produksi menghasilkan pesawat sipil. Pada tahun 1999, ketiga perusahaan, kecuali BAe, sepakat untuk merger, membentuk sektor aeronautika sipil dan militer terbesar di Eropa. Penyatuan ini kemudian dinamai EADS (European Aeronautics and Defense Sector), dan mengintegrasikan aliansi produksi Airbus. Setelah 7 tahun berintegrasi, permasalahan A380 terjadi yang menimbulkan konflik antara Prancis dan Jerman dan EADS. Sementara itu EADS menginginkan Airbus yang lebih luwes, mampu bertindak selayaknya perusahaan swasta. Penelitian ini menggunakan Konsep Aliansi Strategi dan Pendekatan Kerjasama Politik sebagai untuk menganalisa permasalahan A380.
ABSTRACTThe focus of this study is European Aeronautical Industry with a special focus in Airbus. Airbus was formed by political agreement among France, Germany, Great Britain and Spain on 1967. This agreement chose Aerospatiale-Matra, DaimlerChrysler Aerospace AG (Dasa AG), Construcciones Aeronauticàs SA (CASA) and British Aerospace (BAe ) to form production alliance to produce the civil aircraft. On 1999, the three companies, excluding BAe, agreed to merge, forming the largest civil, military aeronautics and defence sector in Europe. This merger then named EADS (European Aeronautics and Defense Sector), and integrate Airbus into a single company under EADS. After 7 years of integration, A380 problem occured. The problem led to conflicting interaction between France and Germany. Meanwhile EADS desired a more flexible Airbus, with the capability to act as a private company. The role of EADS and government becomes the central attention of this research. This research uses Strategic Alliance and Political Cooperation as the main basic concept and approach to analyze A380 problem.