ABSTRAKLatar Belakang: Laki-laki yang berhubungan seksual dengan laki-laki (LSL) adalah suatu
bentuk oritentasi seksual (homoseksual) yang lebih ditekankan kepada perilaku seksual berupa
hubungan seksual terhadap sesama jenis. Perilaku seksual pada LSL ini cenderung bebas,
berganti-ganti pasangan, dan tidak menggunakan kondom sehingga terjadi peningkatan risiko
kesehatan tertentu seperti Infeksi Menular Seksual (IMS). Infeksi Human Immunodeficiency
Virus (HIV) dan Virus Herpes Simpleks (VHS) merupakan salah satu IMS dan dapat berinteraksi
sinergistik. Pada individu dengan HIV dan koinfeksi VHS dapat meningkatkan risiko transmisi
penularan HIV serta mempercepat perburukan ke arah AIDS. Di Indonesia, belum pernah
dilaporkan proporsi VHS pada populasi LSL baik yang terinfeksi HIV maupun yang tidak
terinfeksi HIV.
Tujuan: Mengetahui perbandingan proporsi seroprevalensi VHS-1 dan VHS-2 pada LSL dengan
dan tanpa HIV serta peranan pemakaian kondom.
Metode: Penelitian ini berdesain potong lintang pada 76 LSL yang terinfeksi maupun tidak
terinfeksi HIV di klinik Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI). Wawancara
tentang kekerapan pemakaian kondom dan pemeriksaan serologis imunoglobulin G (IgG) VHS-1
serta VHS-2 dilakukan pada tahap awal penelitian.
Hasil: Dari 76 SP, 34 SP terinfeksi HIV dan 42 SP tidak terinfeksi HIV. Total proporsi
seroprevalensi VHS-1 dan VHS-2 masing – masing adalah sebesar 69,7% dan 23,7%. Proporsi
VHS-1 dan VHS-2 pada SP tanpa HIV adalah masing-masing sebesar 71,4% dan 14,3%.
Proporsi VHS-1 dan VHS-2 pada SP dengan HIV adalah masing-masing sebesar 67,6% dan
35,3%. Penggunaan kondom tidak berhubungan dengan kejadian terinfeksi VHS-1 (p=0,068; IK:
0,05-1,1) atau VHS-2 (p=0,447; IK: 0,09-2,8) pada kelompok LSL dengan HIV. Penggunaan
kondom berhubungan dengan kejadian terinfeksi VHS-1 pada kelompok LSL tanpa HIV
(p=0,036; IK: 0,52-0,9), tetapi penggunaan kondom tidak berhubungan dengan kejadian
terinfeksi VHS-2 pada kelompok LSL tanpa HIV (p=0,08; IK: 0,81-32,98).
Kesimpulan: Proporsi LSL dengan VHS-1 lebih tinggi dibandingkan dengan VHS-2, baik pada
kelompok tanpa dan dengan HIV. Proporsi LSL dengan VHS-2 pada kelompok HIV dua kali
lipat lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa HIV.
ABSTRACTBackground: Men who have sex with men (MSM) is homosexual orientation that emphasizes
on sexual behavior to the same sex. The sexual behaviors among MSM tend to have free sex,
multiple sexual partners, and perform unsafe sex, thus it may increase risk of infection to
sexually transmitted diseases (STD). Human Immunodeficiency Virus (HIV) and Herpes
Simplex Virus (HSV) infection are examples of STD that are able to interact synergistically one
to another. Individual with HIV and co-infected with HSV may increase risk of transmission
HIV and progressively worsening to AIDS. In Indonesia, proportion VHS infection in those who
either with and without HIV in MSM population, is never been reported.
Objective: To compare proportion HSV-1 and HSV-2 seroprevalence in MSM with and without
HIV infection and its association with condom use.
Methods: It is cross sectional study to 76 MSM, either with or without HIV, coming to seek
health services in PKBI outpatients clinic. Interview regarding frequency condom use and
serological test immunoglobulin G to HSV-1 and HSV-2 was done in the early of research.
Results: Out of 76 MSM, 34 MSM are infected with HIV and 42 MSM those who are not. Total
proportion HSV-1 and HSV-2 seroprevalence respectively are 69,7% and 23,7%. Proportion
HSV-1 and HSV-2 to those who are not infected to HIV respectively is 71,4% and 14,3%.
Proportion HSV-1 and HSV-2 to those who are infected to HIV respectively is 67,6% and
35,3%. Condom use is not associated either with a risk of infection to HSV-1 (p=0,068; IK:
0,05-1,1) or HSV-2 (p= 0,447; IK: 0,09-2,8) in MSM who are infected to HIV. Condom use is
associated with a risk of infection to VHS-1 (p=0,036; IK: 0,52-0,9), but it is not associated with
risk of infection to HSV-2 (p=0,08; IK: 0,52-32,98) among those who are not infected to HIV.
Conclusion: Proportion MSM who are infected to HSV-1 is higher compared to HSV-2 in both
groups (with and without HIV). Proportion MSM who are infected to HSV-2 in HIV group is
twice higher compared to group those who are not.