UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Standardisasi aplikasi madu pada luka Partial Thickness Akut = Standardization of honey application on Acute Partial Thickness wound / Benny Raymond

Benny Raymond; Gentur Sudjatmiko, supervisor; Parintos Atmodiwirjo, examiner (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012)

 Abstrak

ABSTRAK
Latar belakang : Beberapa tahun belakangan, penanganan luka dengan madu
telah banyak diterapkan oleh para praktisi klinis diseluruh dunia. Namun sampai
sekarang, belum ada prosedur standar tentang bagaimana aplikasi madu pada luka.
Di divisi Bedah Plastik RSCM, madu diaplikasikan pada luka dengan frekuensi
satu kali perhari, dan secara observasional hasilnya memuaskan. Namun
bagaimana jika madu diaplikasikan setiap dua hari? Apakah hasilnya akan lebih
memuaskan? Kami ingin mencari metode mana yang akan memberikan hasil yang
paling memuaskan dan nantinya akan dijadikan standar aplikasi madu di divisi
kami.
Metodologi: Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental, dilakukan di RSCM
pada bulan Juli – September 2012. Melibatkan 14 pasien dengan luka partial
thickness akut yang akan diwakili oleh luka donor STSG. Jumlah sampel ini
diyakini cukup untuk keakuratan penelitian ini. Pasien dibagi dalam 2 kelompok,
kelompok kontrol akan diberikan aplikasi madu pada luka tiap hari dan kelompok
perlakuan akan diberikan aplikasi madu tiap dua hari. Laju penyembuhan luka
akan dinilai sebagai persentase reduksi area yang belum terjadi epitelialisasi pada
hari ketujuh. Area yang telah epitelialisasi dan yang belum akan ditentukan
menggunakan program AnalyzingDigitalImages®. Data yang didapatkan akan
dianalisa secara statistik menggunakan SPSS versi 17. Data akan dibandingkan
menggunakan Wilcoxon signed rank test dimana p<0,05 secara statistik akan
dianggap terdapat perbedaan yang bermakna.
Hasil : Rerata persentase reduksi area non epitelialisasi pada kelompok perlakuan
adalah 86,76%, sedangkan rerata persentase reduksi area non epitelialisasi pada
kelompok kontrol adalah 97,97%. Dari analisa statistik didapatkan perbedaan
persentase reduksi yang bermakna antara kelompok perlakuan dan kelompok
kontrol (p 0,00)
Kesimpulan: Rerata persentase reduksi area non epitelialisasi pada luka dengan
penggantian balutan madu tiap hari dan tiap 2 hari, berdasarkan uji statistik
didapatkan berbeda secara bermakna. Namun dalam 2 hari, meskipun efektifitas
madu sudah berkurang, madu masih dapat memberikan hasil yang baik.
Penemuan ini akan berguna untuk pasien dengan luka partial thickness dimana
penggantian balutan madu tiap hari tidak dapat/sukar dilakukan.

ABSTRACT
Backgrounds: In the past few years, clinicians worldwide have been using honey
for wound treatment. But until now, there was no such standard on method of
honey application on wound. In our center, honey was applied on wound by once
a day application and the result was observationally satisfactory. What if
application of honey were done once every two days? Would the result become
more satisfactory? This study aims to search honey application method, which
gives the best result on wound treatment.
Methods: This is a single-blinded non-randomized clinical trial, which was
conducted in Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta from July until September
2012. 14 patients with acute partial thickness wound resulted from STSG
harvesting were involved in this study. Patients were divided into 2 groups:
control (once a day application of honey) and treatment (once every two days
application of honey) and the rate of wound healing were evaluated. Rate of
wound healing will be assessed as number of percentage of reduced nonepithelialized
areas on the seventh day of application.
Results: The mean percentage of non-epithelialized area reduction on treatment
group was 86.76%, and 97,97% on control group. There was significant
difference on percentage of reduced area between control and treatment group (p<
0,00).
Conclusion: There was statistically significant difference between once a day and
once every two days application of honey. However, changing of honey dressing
once a day is still a preferable method in wound treatment

 File Digital: 1

Shelf
 T-Benny Raymond.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : viii, 23 pages ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20330112
Cover