Tesis ini membahas Common Agricultural Policy (CAP) dan penerapannya pada sektor pertanian Rumania. Rumania merupakan negara produsen pertanian kedua terbesar di Eropa Tengah dan Timur dan membuat sektor pertanian menjadi komponen penting dalam ekonomi domestik Rumania, terutama di wilayah pedesaan. Integrasi Rumania dalam Uni Eropa (UE) memberikan kesempatan untuk dapat bergabung ke dalam pasar bersama UE dan bantuan finansial pada sektor pertanian melalui CAP, yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi sektor pertanian negara tersebut. Pada satu sisi melalui perspektif Rumania, adanya dikotomi struktur pertanian yang didominasi pertanian subsistence dan skala kecil, sebagai hasil kebijakan pada masa transisi, serta rendahnya kinerja dan daya saing merupakan beberapa tantangan yang dihadapi sektor pertanian Rumania. Di sisi lain melalui perspektif CAP, penerapan kebijakan masih menekankan pada subsidi langsung Pilar I dan adanya kesenjangan distribusi anggaran antara Pilar I dengan Pilar II yang menekankan pada pembangunan pedesaan. Rumania, dan sebagian besar negara anggota baru UE, mengharapkan lebih banyak distribusi anggaran untuk pembangunan pedesaan Pilar II. Pada interaksi level UE tersebut, hal ini tentu membawa dikotomi antara negara anggota terkait reformasi terhadap CAP.
The focus of this thesis is common agricultural policy (CAP) and its implementation to Romanian agriculture. Romania stands as the second largest country for agricultural producers in Central and Eastern Europe which makes agricultural sector to be an important element of Romanian domestic economy, particularly in its rural area. Romanian integration into European Union (EU) brings opportunities to enter EU?s common market and financial support to agricultural sector through CAP that is expected to give benefit for the country. In one side from Romanian perspective, the dichotomies existed and dominated by subsistence farming, as a result from transition period, and the lack of performance and competitiveness are some challenges facing Romanian agriculture. In other side from CAP perspective, implementation of policy remain focusing on direct payments of Pillar I and the gap on distribution of budget between Pillar I and Pillar II with focus on rural development. Romania, and most of EU?s new members, look for more budget on rural development of Pillar II. In EU level, this has led to disparities between EU member countries for their interactions in relation with CAP reform.