Daerah (APBD) Provinsi DKI Jakarta : Analisis Output-Input. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa alokasi belanja Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi DKI Jakarta belum sepenuhnya dialokasikan ke sektor-sektor unggulan daerah, sehingga diperlukan penajaman alokasi belanja anggaran. Pengalokasian belanja APBD yang tepat sasaran diharapkan mampu memacu pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Input-Output (I-O) yang diawali dengan identifikasi sektor-sektor unggulan daerah. Selanjutnya dilakukan identifikasi dan analisis angka pengganda, dampak belanja APBD Provinsi DKI Jakarta tahun 2006 - 2010, dampak APBD simulasi dan perbandingan dampak belanja APBD Provinsi DKI Jakarta tahun 2006 - 2010 dengan dampak APBD simulasi.
Berdasarkan tabel input output provinsi DKI Jakarta tahun 2006 dengan menggunakan klasifikasi 9 sektor, yang menjadi sektor-sektor unggulan daerah Provinsi DKI Jakarta adalah sektor industri pengolahan dan sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan. Dari analisis angka pengganda output, angka pengganda pendapatan dan angka pengganda kesempatan kerja kedua sektor tersebut juga memiliki nilai di atas ratarata, sehingga dapat dikatakan bahwa kedua sektor tersebut merupakan sektor pemicu pertumbuhan, pemacu pendapatan sekaligus penyerap tenaga kerja.
Dengan melakukan perbandingan analisis dampak belanja APBD Provinsi DKI Jakarta tahun 2006 - 2010 dan analisis dampak APBD simulasi diperoleh hasil bahwa efek penajaman alokasi belanja APBD dengan cara memberi tambahan alokasi belanja ke sektor - sektor unggulan daerah maka diperoleh hasil bahwa terjadi penambahan output perekonomian dan penambahan kesempatan kerja.
The research is motivated by the fact that the budget allocations of income and Expenditure (Budget) Jakarta is not fully allocated to the leading sectors in the regions, so that budgetary allocations needed sharpening. The allocation of budget expenditures are on target is expected to spur economic growth, employment and increasing incomes. The method of analysis used in this study is the analysis of the Input-Output (IO), which begins with the identification of leading sectors in the regions. Further identification and analysis of the multiplier, the impact of spending budget of Jakarta in 2006 - 2010, the impact of budget simulations and comparison of the impact of spending budget of Jakarta in 2006 - 2010 with a budget impact simulation. Based on the input output table province of Jakarta in 2006 using classification 9 sectors, the leading sectors Jakarta area is the manufacturing and the financial sector, real estate and business services. From the analysis of the output multiplier, income multiplier and employment multiplier of these sectors also have a score above the average, so it can be said that the two sectors are triggering the growth of the sector, as well as revenue boosters absorbing labor. By doing a comparative analysis of the impact of spending budget of Jakarta in 2006 - 2010 and the budget impact analysis simulation result that the effect of sharpening the budget allocations by giving additional allocations to the leading sectors in the regions of the obtained results that the addition of output in the economy and increase opportunities employment.