Pelayanan di rumah sakit khususnya farmasi mempunyai alokasi dana yang paling besar. Rumah sakit pemerintah memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki. Perencanaan dan pengendalian yang dilakukan oleh instalasi ataupun unit farmasi menjadi hal yang sangat mempengaruhi keberlangsungan pelayanan rumah sakit.
Penelitian ini dilakukan di RSUD Kota Depok dengan metode kualitatif. Data rekap pemakaian obat di periode Januari-November 2012 menunjukkan ada 6 kelompok obat formularium dengan persentase yang cukup tinggi. Kelompok obat saluran cerna sebesar 8,08%, kelompok obat kardiovaskuler sebesar 8,89%, kelompok vitamin dan mineral sebesar 10,82%, Analgesik, Antipiretik, Anti Inflamasi non steroid, Antipirai sebesar 13,19%, kelompok desinfektan dan antiseptik sebesar 15,46% dan kelompok obat antiinfeksi sebesar 18,25%. Kelompok obat antiinfeksi ini terbagi menjadi antiinfeksi antelmitik, antiinfeksi antibakteri, antiinfeksi khusus, antiinfeksi anitifungi, antiinfeksi antiprotozoa, dan antiinfeksi antivirus. Dari 18,25% penggunaan obat kelompok ini, antiinfeksi antibakteri atau antibiotiklah yang penggunaannya paling banyak sebesar 55,97%.
Berdasarkan data ini penulis tertarik untuk meneliti mengenai perencanaan antibiotik di RSUD Kota Depok. Selain itu dari profil rumah sakit diperoleh data bahwa anggaran RSUD Kota Depok meningkat 24,5% dari tahun 2009 ke tahun 2010. Analisa perencanaan dan pengendalian obat antibiotik periode Januari-November 2012 dengan metode "Analisis ABC" untuk diperoleh data kategori kelompok jumlah pemakaian obat. Selain itu juga diperoleh kategori nilai investasi dari obat antibiotik. Nilai kekritisan obat antibiotik diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh pengguna obat antibiotik. Wawancara mendalam untuk menggali informasi dalam pelaksanaan perencanaan dan pengendalian perbekalan farmasi.
Hasil penelitian Indek Kritis ABC menunjukkan bahwa ada 5 (lima) antibiotik yang termasuk kelompok A adalah Amoksilin trihirdat 500 mg, Sefotaksim Inj 1g, Klindamisin 300mg, Seftriakson Serbuk inj 1g dan Siprofloksasin 500mg. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengadaan RSUD Kota Depok dengan proses tender tampak mengalami kekurangan dari segi manajemen logistik walau begitu RSUD Kota Depok menjalankan sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu Perpres No.54 Tahun 2009.
The service at the hospital pharmacy in particular have the greatest funding allocation. Hospital pharmacy supplies meet the needs of government tailored to your budget. Planning and controlling conducted by pharmaceutical unit or installation into things that greatly affect the sustainability of the service of the hospital.This research was conducted at the RSUD of Depok city with qualitative methods. The use of a drug data in a period of January to November 2012 show there is a group of drugs formulary with the percentage of which is quite high. A group of drugs gastroduodenal 8,08 %, amounting to a group of drugs as much as 8,89 %, cardiovascular a group of vitamins and minerals 10,82 %, amounting to an analgesic, antipyretic, anti inflammatory non steroids, antipirai 13,19 %, amounting to a group of a disinfectant and antiseptic as much as 15,46 % and a group of drugs antiinfeksi of 18,25 %. A group of drugs antiinfeksi it is divided into antiinfeksi antelmitik, antibacterial antiinfeksi, antiinfeksi specifically, antiinfeksi anitifungi, antiinfeksi antiprotozoa, and antiinfeksi antiviral. From 18.25% of the Group's drug use, antibacterial antiinfeksi or antibiotiklah that its use at most of 55,97%.Based on this data the authors are interested in researching about antibiotic planning at the RSUD of Depok city. In addition to that of hospital profile retrieved data that budget RSUD of Depok city increased 24.5% from the year 2009 to the year 2010. Analysis of the planning and control of antibiotic drugs from January to November 2012 by the method of ABC Analisis for retrieved data category groups the number of drug usage. It also obtained investment grade category of antibiotic drugs. The value of antibiotic drug inquiries retrieved from the questionnaires filled out by users of antibiotic drugs. In-depth interviews to explore the information in planning and controlling the implementation of pharmaceutical supplies.Results of the study the critical Index ABC shows that there are 5 (five) of antibiotics that include Group A is Amoksilin trihirdat 500 mg, Sefotaksim Inj 1 g, Clindamycin 300 mg, Powder Seftriakson inj 1 g and Ciprofloxacin 500 mg. of this research it can be concluded that the procurement of the RSUD of Depok city to the tender process appears to lack experience in terms of logistics management however the RSUD of Depok city run in accordance with the regulations applicable to that Precident Regulation No.54 in 2009.