Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran di RSCM Kencana dengan menggunakan standar JCI yang didukung dengan Permen PU No.20/PRT/M/2009, Permen PU No. 26/PRT/M/2008 dan NFPA 72, 10, 20, 80, 101, 110, dan 1221. Variabel yang dianalisis adalah tenaga, sistem anggaran, proteksi kebakaran pasif dan aktif, kebijakan, perencanaan kegiatan, pelaksanaan, pemeriksaan, dan tindak lanjut kegiatan sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif analitik dengan wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua petugas di rumah sakit mengikuti pelatihan tanggap darurat dasar (penggunaan APAR), pelatihan khusus bagi tim penanggulangan kebakaran belum dilakukan, besaran dana yang dianggarkan untuk kegiatan pencegahan dan penanggulangan belum tersosialisasi secara menyeluruh, kondisi proteksi kebakaran pasif sebesar 89.06% dan proteksi aktif sebesar 87.86% sesuai persyaratan tetapi masih diperlukan adanya perbaikan, serta pengendalian dokumen yang belum optimal mengenai SPO, IK, dan pelaporan kegiatan. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran di RSCM Kencana masih perlu ditingkatkan.
This study aims to analyze the system of fire prevention and control at RSCM Kencana using JCI standards which is supported by ministry regulation on PU No.20/PRT/M/2009, PU No. 26/PRT/M/2008 dan NFPA 72, 10, 20, 80, 101, 110, dan 1221. Variables analyzed were human resources, budget systems, passive and active fire protection, policy, planning activities, implementing, controlling and follow-up the activities about prevention system and fire control. This research using qualitative method with analytic decriptive design with in-depth interview, observation and document review.The result of this study showed that not all the hospital staff have been trained about basic emergency awareness (using an APAR), specialized training for fire fighting team has not been done, the amount of funds budgeted for the prevention and control activities have not been socialized as a whole, conditions of passive fire protection of 89.06% and 87.86% for active protection as required but still needed improvement, and document control is not optimal on the SPO, IK, and activity report. From the result it can be concluded that the system of fire prevention and control at RSCM Kencana still needs to be improved.