HIV/AIDS telah menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di Jakarta. Untuk mengatasi permasalahan ini, di DKI Jakarta telah tersedia beberapa klinik VCT, salah satunya adalah klinik VCT Puskesmas Kecamatan Gambir. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode cross-sectional dengan melihat data sekunder dari isian formulir klinik VCT Puskesmas Kecamatan Gambir dari kurun waktu Januari-Desember 2011. Dari penelitian, didapatkan data sejumlah 95 klien, di mana sebanyak 20 orang memiliki status infeksi HIV positif. Tidak ada hubungan yang signifikan antara umur, pendidikan terakhir, status kerja, status pengunjung, alasan testing, dan riwayat tes dengan status infeksi HIV. Faktor yang berhubungan dengan status infeksi HIV antara lain: berjenis kelamin laki-laki(PR= 4,6, 95% CI= 1,67-12,84), belum menikah (PR= 3, 95% CI=1,39-6,62), penasun(PR= 5,9, 95% CI= 2,51-13,81), bergantian alat suntik dalam 6 bulan terakhir(PR= 2,8, 95% CI= 1,31-6,13), mengetahui informasi adanya tes dari petugas/kader(PR= 2,5, 95% CI= 1,18-5,27), pernah berhubungan seks berisiko dalam 6 bulan terakhir(PR= 0,22, 95% CI=0,1-0,49), dan mendapat informasi adanya tes dari dokter/bidan(PR= 0,39, 95% CI= 0,18-0,85). Dari hasil tersebut, maka perlu ditingkatkan sistem konseling dan pencatatan record dalam klinik VCT dan juga promosi kesehatan terutama mengenai HIV/AIDS di wilayah Jakarta, selain itu perlu dipertimbangkan untuk penelitian lanjutan dengan desain yang lebih baik analisis yang lebih valid untuk mengatasi kemungkinan bias dan confounding.
HIV/AIDS has became a major health problem among Jakarta’s population. To cope with this problem, many VCT clinics has been established in Jakarta, one of which is Gambir VCT Clinic. This research was conducted using cross-sectional method by using entries from Gambir VCT clinic’s forms between January-December 2011. There was 95 clients from the entries, from which, 20 clients got HIV positive status. There is no significant association between HIV test result and age, education, work status, client status, reason for testing, and history of testing. The factors associated with HIV test result are: male(PR= 4,6, 95% CI= 1,67-12,84), has not married(PR= 3, 95% CI=1,39-6,62), IDUs(PR= 5,9, 95% CI= 2,51-13,81), sharing needles in past 6 months PR= 2,8, 95% CI= 1,31-6,13), got the information of testing from field officers(PR= 2,5, 95% CI= 1,18-5,27), having unsafe sex in past 6 months(PR= 0,22, 95% CI=0,1-0,49), and got the information of testing from doctors/midwives(PR= 0,39, 95% CI= 0,18-0,85). From those results, it is recommended to improve the recording and counseling system in the VCT clinic and also the health promotion regarding HIV/AIDS in Jakarta, it is also necessary to consider doing an advanced research with better design and more valid analysis to eliminate the probability of bias and confounding.