Jakarta Utara merupakan salah satu dari enam daerah di Provinsi DKI Jakarta dengan insidens demam berdarah dengue (DBD) yang tinggi. Pengetahuan mengenai gejala klinis DBD kepada guru swasta di Jakarta Utara dibutuhkan agar dapat mendeteksi dini DBD. Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan pengetahuan guru sekolah swasta mengenai gejala klinis DBD di Jakarta Utara. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre-post study. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 22 September 2011 dan seluruh guru swasta yang hadir saat penyuluhan menjadi subyek penelitian dengan mengisi kuesioner yang berisi lima pertanyaan mengenai gejala klinis DBD sebelum dan sesudah penyuluhan. Data diproses dengan SPSS versi 18 dan diuji dengan marginal homogeneity.
Hasilnya menunjukkan dari 82 responden, terdapat 34 (41,5%) guru perempuan dan 48 (58,5%) guru laki-laki. Hasil pre-test, guru yang memiliki tingkat pengetahuan baik adalah 25 (30,5%) orang, cukup 22 (26,8%), dan kurang 35 (42,7%) orang. Pada post-test jumlah guru dengan pengetahuan baik menjadi 55 (67%) orang, cukup 20 (24,4%), dan kurang 7 (8,6%). Uji marginal homogeneity menunjukkan perbedaan bermakna pada tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan (p<0,01). Disimpulkan penyuluhan berperan dalam meningkatkan pengetahuan guru swasta mengenai gejala klinis DBD.
Jakarta Utara is one of six districts in DKI Jakarta with the high incidence of dengue hemorrhagic fever (DHF). It is necessary to giving the knowledge about clinical symptoms of DHF in private teachers in Jakarta Utara in order tomake the early diagnosis of DHF. This study used pre-post study design. The data was taken in 22 September 2011 in Jakarta Utara Walikota office by filling the questionnaire that contain five questions about the clinical symptoms of DHF before and after the health education. All private teachers who attended the health education are becoming the subject of the research. Data processed with SPSS version 18 and used marginal homogeneity test. The results show of 82 respondents, there were 34 (41.5%) female teachers and 48 (58.5%) male teachers. Pre-test results, teachers who have good knowledge level is 25 (30.5%) people, moderate knowledge is 22 (26.8%), and poor knowledge is 35 (42.7%) people. In post-test, the number of teachers who have good knowledge is 55 (67%) people, moderate knowledge is 20 (24.4%), and poor knowledge is 7 (8.6%) people. By using the marginal homogeneity test it is showed significant differences in the level of knowledge before and after extension (p <0.01). It was concluded that health education have the role in improving teachers' knowledge about the clinical symptoms of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Jakarta Utara.