Infeksi cacing yang disebarkan melalui tanah (Soil Transmitted Helminth – STH), adalah salah satu penyakit menular yang kurang diperhatikan di Indonesia, khususnya di daerah Pacet, Cianjur. Strategi WHO untuk mengatasi masalah ini adalah memberikan pengobatan secara berkala, namun kondisi di Indonesia yang mempunyai jumlah penduduk yang besar serta kondisig eografis yang menyulitkan aksesibilitas pelayanan, membuat strategi ini sulit untuk dilaksanakan.Untuk itu diperlukan langkah pencegahan antara lain dengan memberikan penyuluhan kesehatan. Riset ini dilaksanakan untuk mengetahui dampak penyuluhan kesehatan dalam rangka meningkatkan tingkat pengetahuan mengenai gejala-gejala infeksi STH pada siswa Madrasah Aliyah di Pacet, Cianjur.Penelitian pra-pasca dengan intervensi penyuluhan kesehatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 September 2011 di Madrasah Aliyah X (48 siswa dari 3 kelas) menggunakan kuesioner mengenai gejala-gejala infeksi STH. Data dianalisis menggunakan tes Wilcoxon. Hasilnya menunjukkan bahwa dari 48 siswa, sebagian besara dalah perempuan (53,1%), kelas X (49%), pernah terinfeksi (75,5%). Sebelum penyuluhan, hasil tes menunjukkan nilai skor median 40 (20-60).Pasca penyuluhan, nilai skor median 100 (100-100). Perubahan hasil tersebut tidak menunjukkan ada hubungan antara nilai skor dengan karakteristik demografi responden (p>0,05), kecuali pada siswa yang pernah terinfeksi STH. Tes Wilcoxon menunjukkan adanya peningkatan yang bermakna pada tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan (p<0,001). Kesimpulannya, pengetahuan mengenai gejala-gejala infeksi STH menunjukkan hubungan dengan sebagian karakteristik demografi responden dan dipengaruhi oleh penyuluhan kesehatan.
Soil Transmitted Helminths (STH) Infection is one of the neglected diseases in Indonesia. Even though the WHO’s strategy is to give medication regularly, Indonesia’s condition makes it difficult to implement their strategy. Therefore, we have to take preventive measures, and one of them is by giving health educations. This research was conducted to investigate the impact of health education in increasing the knowledge level of STH sign and symptoms among Madrasah Aliyah students in Pacet, Cianjur. This pre-post study with intervention of health education was conducted on September 10th, 2011 in Madrasah Aliyah X (49 students) using questionnaire about STH sign and symptoms. The data was analyzed using Wilcoxon test. The result shows from 48 students most of them were female (53.1%), 1st grader (49%), has been infected before (59.2%), and most of their surroundings has been infected (75.5%). Prior to the health education, the median of the knowledge level of STH sign and symptoms was 40 (20-60). The delta score of the knowledge level shows that it has no association with the respondent’s demographic characteristic (p>0.05). Post education, the median score was 100 (100-100). A significant increase in the knowledge level of STH sign and symptoms before and after health education can be seen as showed by the Wilcoxon test (p<0.001). As a conclusion, the knowledge level of STH infection sign and symptoms did have association with some part of respondent’s demographic characteristic and also influenced by health education.