Tujuan: untuk meninjau efikasi dan keamanan terapi diabetes melitus tipe 2 berbasis inkretin (incretin-based therapy) yang saat ini beredar (eksenatid, liraglutid, sitagliptin, vildagliptin) pada populasi Asia. Metode: Kami melakukan pencarian data uji klinik acak yang relevan pada MEDLINE mengenai terapi berbasis inkretin pada diabetes mellitus tipe 2 populasi Asia. Data yang digunakan adalah data efi kasi dan keamanan GLP-1 (glucagon-like peptide-1) mimetik dan penghambat DPP-4 (dypeptidyl peptidase-4). Hasil: Empat belas uji klinik acak terapi berbasis inkretin yang mengikutsertakan 3567 pasien diabetes melitus tipe 2 pada populasi Asia (Jepang, Cina, Korea, India). Terapi berbasis inkretin memperbaiki HbA1c lebih besar (hingga -1,42% pada eksenatid 10 mcg bid, -1,85% pada liraglutid 0,9 mg qd, -1,4% pada sitagliptin 100 mg dan -1,4% pada vildagliptin 50 mg bid) dibandingkan dengan yang ditemukan pada uji klinik populasi Kaukasia, dengan profi l keamanan yang setara. Kesimpulan: Efi kasi terapi berbasis inkretin pada populasi Asia memperbaiki parameter glikemik lebih besar pada beberapa parameter glikemik dibandingkan dengan pada populasi Kaukasia. Hasil ini mengindikasikan bahwa terapi berbasis inkretin lebih efektif pada populasi Asia dibandingkan dengan populasi Kaukasia.
AbstractAim: To review the effi cacy and safety data on incretin-based therapies currently available (exenatide, liraglutide, sitagliptin, vildagliptin) for the treatment of type 2 diabetes mellitus in Asian population. Methods: We conducted Medline search of all relevant randomized clinical trials of incretin-based therapies for type 2 diabetes mellitus in Asian populations. Data pertinent to the effi cacy and safety of GLP-1 mimetics and DPP-4 inhibitors were extracted and used. Results: We found 14 randomized controlled trials of incretin based-therapy which included 3567 type 2 diabetes mellitus in Asian population (Japanese, Chinese, Korean, Indian). It was shown that incretin-based therapies improved HbA1c at higher extent (up to -1.42% in exenatide 10 mcg bid, -1.85% for liraglutide 0.9 mg qd, -1.4% for sitagliptin 100 mg and -1.4% for vildagliptin 50 mg bid) compared to the effects observed in studies with Caucasian population, with comparable safety profi le. Conclusion: The effi cacy of incretin-based therapies in Asian patients improved glycemic parameters in a higher magnitude on some glycemic parameters compared with those in Caucasian population. These results indicate that incretin-based therapies may be more effective in Asian population than in Caucasian