ABSTRAKMayoritas penelitian menemukan hubungan periodontitis dengan stres, namun
hubungannya dengan hormon kortisol pada cairan krevikular gingiva belum
diteliti. Tujuan: Mengevaluasi pengaruh stres pada mahasiswa program
akademik FKGUI terhadap kondisi periodontal dan kadar kortisol dalam CKG.
Pemeriksaan Dental Environtmental Stress, indeks periodontal (OHIS, BOP,
PPD, CAL), dan kadar kortisol terhadap 39 subjek, ditemukan perbedaan OHIS
(p=0,023), BOP (p=0,000), PPD (p=0,004), dan CAL (p=0,004), namun tidak ada
perbedaan kadar kortisol (p=0,456) diantara tingkatan stres. Tidak ada perbedaan
kadar kortisol pada OHIS (p=0,587), BOP (p=0,470), PPD (p=0,863), dan CAL
(p=0,863). Tidak ada perbedaan bermakna antara stres akademik dan kadar
kortisol, dengan kondisi periodontal.
ABSTRACTMajority of investigations associating chronic periodontitis with stress found
positive correlation, but no investigations correlating with cortisol in gingival
crevicular fluid. Purpose: To evaluate the relationship between stress experienced
by academic students FKGUI, periodontium, and cortisol. Survey using Dental
Environtmental Stress (DES), clinical examinations (OHIS, BOP, PPD, and
CAL), and cortisol level. 39 subjects show differences in OHIS (p=0.023), BOP
(p=0.000), PPD (p=0,004), and CAL (p=0,004) between stress level and no
differences in cortisol level (p=0,456). No differences in cortisol level between
OHIS (p=0,587), BOP (p=0,470), PPD (p=0,863), and CAL (p=0,863). No
significant differences between stress, cortisol level and periodontium.