UI - Tesis Open :: Kembali

UI - Tesis Open :: Kembali

Pengaruh inisiasi menyusui dalam satu jam pertama setelah kelahiran terhadap kelangsungan pemberian ASI aksklusif di Indonesia (Analisis Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2002-2003)

Mitra; Sabarina B. Prasetyo, supervisor; Sandra Fikawati, supervisor; Indang Trihandini, examiner; Pardede, Lucia, examiner; Soetanto, examiner (Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008)

 Abstrak

Rendahnya persentase ASI eksklusif di fudonesia merupakan masalah nasional. Laporan SDKI 2002-2003 menunjukkan bahwa jumlah pemberian AS! eksklusif pada bayi di bawah usia dua bulan banya mencakup 64% dari total bayi yang ada. Persentase tersebut menurun seiring dengan bertambahnya usia bayi yakni, 45,5 % pada bayi usia 2-3 bulan, 13,9% pada bayi usia 4-5 bulan dan 7,8% pada bayi usia 6-7 bulan. WHO/UNICEF (1989) merekomendasikan bahwa salah satu Iangkah (langkah ke empat) dalam kebe!hasilan menynsui adalah memberikan air susu ibu kepada bayi segera (inisiasi menyusui) dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir.
Penelitian ini bertujuan nntuk mengetahui pengaruh inisiasi menyusu dalam satu jam pertama setelah kelahiran terhadap kelangsnngan pemberian ASI eksklusif sampai 6 bulan di indonesia. Pengaruh inisiasi menyusu ini dikontrol oleh variabel potensial counfounder yaitn faktor ibu, faktor bayi dan faktor pelayanan kesehatan.
Rancangan pada penelitian ini adalah analisis data sekunder Survei Demografi Kesehatan fudonesia 2002-2003 dengan rancangan cross sectional. Data disusnn sedemik:ian rupa sehingga menggambarkan data longitndinal. Analisis bivariat dengan menggunakan uji logrank dan Kaplan Meier. Sedangkan analisis multivariat diiakukan dengan regresi cox yang diperluas (extended cox regression). Sampel pada penelitian ini adalah perempuan berumur 15-49 tabun yang memiliki bayi berumur 0-6 bulan dengan kriteria anak terakhir, masib hidup, masih menyusui, bukan anak kembar dan tidak dilahirkan lewat operasi Caesar. Diperoleh besar sampel sebanyak 1708 responden.
Diperoleh hasil median inisiasi menyusu adalah 4 jam. Inisiasi menyusu dalam satu jam pertama ditemui sebanyak 35,7%. Waktu inisiasi menyusu terlama adalah dalam waktu 2 hari 20 menit (68 jam). Bayi yang memulai disusui dalam waktu 1 sampai 2 jam setelah kelahiran memiliki peluang sebesar 2,18- 3,03 kali untuk t:idak menyusui secara eksklusif dibandingkan dengan bayi yang disusui kurang dari satu jam. Sedangkan untuk bayi yang memulai disusui dalam waktu lebih dari dua jam setelah kelahiran mempunyai peluang sebesar 4,65 - 6,07 kali untuk t:idak menyusui secara eksklusif dibandingkan dengan bayi yang disusui kurang dari satu jam. Model akhir didapatkan pengaruh inisiasi menyusu terhadap kelangsungan pernberian ASI eksklusif dikontrol oleh variabel tingkat pendidikan ibu, pekerjaan ibu, wilayah tempat tinggal, kontrasepsi, kesehatan bayi, interaksi pekeljaan dengan wilayah dan interaksi waktu dengan variabel inisiasi, kontrasepsi dan kesehatan bayi.
Mengingat masih rendalmya persentase inisiasi menyusu dalam satu jam pertama setelah kelahiran maka disarankan agar Departemen Kesehatan lebih mengkampanyekan inisiasi menyusu dini, dikeluarl<:annya keputusan dari Mentri Kesehatan tentang peraturan promosi susu formula, dilakukannya pelatihan formal maupun non furmal yang ditujukan kepada penolong persalinan baik petugas kesehatan (dokter, bidan, bidan di desa, perawat) maupun bukan petugas kesehatan (dukun, keluarga) mengenai inisiasi menyusu segera setelah dilahirkan, dan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan ibu mengenai pentingnya inisiasi menyusu dini melalui kegiatan-kegiatan penyuluhan.

The lower percentage of exclusive breastfeeding in Indonesia was represented national problem. The Indonesia DHS 2002-2003 report that exclusive breastfeeding practiced at age under two months only include 64% from total baby. The percentage decrease along with increasing age of baby namely, 45,5% at 2-3 months, 13,9% at 4-5 months and 7,8% at 6-7 months. WHO/UNICEF (1989) recommended that one of the step (which is the step number four) on successful breastfeeding was help mother initiate breastfeeding within 30 minutes of birth.
The purpose of this study was to investigate the influence of initiate breastfeeding within one hour after birth to continuity of exclusive breastfeeding until 6 months in Indonesia. The influence of breastfeeding initiation was controlled by potential co-founder variable that is mother's factor, baby's factor and health service's factor.
The study used secondary source data of the Indonesia DHS 2002-2003 with a cross sectional design. Data were compiled so those describe longitude data. Bivariate analysis was conducted using log-rank and Kaplan Meier test while analysis extended cox regression was used for multivariate analysis. The sample of this study is mother with age 15-49 years old who have baby at 0 to 6 months old with criteria: last child, still alive, still breastfeeding, non twin child and was not borne by Caesar. Eligible sample obtained 1708 respondents.
The result of the study showed the median of initiate breastfeeding was 4 hours. The proportion of initiate breastfeeding within one hour of birth was 35,7o/o. The longest time breastfeeding initiation was 2 day 20 minutes (68 hours). Baby starting suckled during I until2 hours after birth have risk 2,18- 3,03 times to stop exclusive breastfeeding than a baby suckled within one hour after birth. While for the baby starting suckled more than two hours after birth have risk 4,65 - 6,07 times to stop exclusive breastfeeding than a baby suckled within one hour after birth. The Influence of breastfeeding initiation to continuity exclusive breastfeeding controlled by maternal education, occupation, place of residence, contraception, baby health, interaction of mother occupation with place of residence and interaction of time with initiation, contraception and baby health.
Considering the lower percentage of early initiation we suggested for Health Department to promoted about early initiation, The Ministry of Health to regulate the distribution about the milk formula, training to providers (doctor, midwife, midwife village, nurse) and the other such as dukun and the family about early initiation and the final is to increase the awareness and knowledge about the important to early initiation with health promotion.

 File Digital: 1

Shelf

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Open
No. Panggil : T29127
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xvii, 159 pages : illustration ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T29127 15-19-503127376 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20338088
Cover