UI - Tesis Open :: Kembali

UI - Tesis Open :: Kembali

Karakteristik pekerja pelaku mobilitas non permanen Indonesia 2007

Widaryatmo; Sri Murtiningsih S. Adioetomo, supervisor; Chotib, supervisor; Jossy Prananta Moeis, examiner; Wendy Hartanto, examiner; Dwini Handayani, examiner (Universitas Indonesia, 2009)

 Abstrak

Mobilitas penduduk intemal mengacu pada perpindahan penduduk antarbatas wiiayah administratif dalam satu negara dan dibedakan ke dalam dua tipe yaitu mobilitas penduduk permanen dan mobilitas penduduk non permanen. Penelitian kuantitatif tentang mobilitas penduduk di Indonesia yang masih sangat sedikil, hampir seluruhnya menganalisis mobilitas permanen. Sejak tahun 2007, SAKERNAS sudah mencakup peristiwa mobilitas non permanen yang terbatas pada mobilitas pekerja.
Untuk melengkapi studi yang kebanyakan mengamati migrasi, studi ini ingin mempelajari hubungan atau asosiasi antara umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status kawin, status pekerjaan, sektor pekerjaan pertumbuhan PDRB, tempat tinggal, share sektor industri, terhadap keputusan mobilitas non perrnanen pekerja. Disamping ingin menganalisis karakteristik dan peluang mobilitas non permanen pekerja Indonesia. Dengan menggunakan regresi multinomial logistik ingin dilihat kecenderungan resiko tiap kategori variabel penjelas dalam kaitannya menjadi komuter atau migran sirkuler.
Pekerja di Indonesia lebih banyak bekerja di lokasi yang sama dengan lokasi tempat tinggalnya yaitu dalam satu kabupaten/kota (slayers) sebanyak 93,4 persen. Sisanya sekitar 6,6 persen merupakan pelaku mobilitas non permanen (movers), yaitu 4,0 persen sebagai komuter dan 2,7 persen sebagai migran sirkuler. Perbandingan antara komuter dan migran sirkuler menjadi 60:40. Ketika mengikuti pola fungsi kuadrat, semakin tua kecenderungan pekerja untuk melakukan mobilitas non permanen semakin kecil. Mereka yang cenderung melakukan komutasi atau sirkulasi adalah pekerja Iaki-laki, pekerja yang berstatus kawin, bekerja di sektor formal, pekerja manufaktur atau servis dan tinggai di daerah dengan pertumbuhan ekonomi dan tingkat industrialisasi lebih rendah. Pola berbeda terjadi menurut tingkat pendidikan dan tempat tinggal. Pekerja yang tinggal di perkotaan lebih cenderung melakukan komutasi sebaliknya yang tinggal di perdesaan lebih cenderung melakukan sirkulasi. Berdasarkan tingkat pendidikannya, semakin tinggi semakin cenderung untuk komutasi sebaliknya semakin rendah semakin cendenmg untuk sirkulasi

In migration there are known to be two types of mobility i.e. permanent mobility and non permanent mobility. The aim of this study is to analyize non permanent mobility. Non permanent mobility is the mobility between administratif boundary in the same country. In the past there have not been many researches on non-permannet mobility. This maybe due to the lack of availability on national data on this matter. But since 2007 the SAKERNAS (Survei on National Labor Force) has included questions about non-permanent mobility. There still are some limitation due to that the respondents surveyed were only those who were workers.
This study would like to analyze the association between age, gender, education, marital status, job status, economic growth, residence, share of industrial sector to the migration decisions among non permanent residence, The analysis is conducted by multinomial logistics regression. The Sakernas data shows that 93.4 percent of the respondents are working and living in the same regency. And only 6.6 percent are non permanent migrants, in which among those non permament migrants, 4.0 percent are commuters and 2.7 percent as circular migrants.
The quantitative results reviels that the older the migrant the smaller the probability of conducting commuting or circular migration. The reslut also shows that men, that are married, working in the formal sector, who are manufacture or service workers, who are living in areas with lower economic growth and lower industrialization rate have higher tendency to commute. By educational background, the higher their educational attainment the higher their tendency to commute but at the contrary the higher their educational attainment the lower their tendency to circulate. And by residential characteristic, those living in rural areas have higher tendency to circulate then for those living in the urban areas.

 File Digital: 1

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Open
No. Panggil : T21076
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Penerbitan : Depok: Universitas Indonesia, 2009
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : vii, 104 pages : illustration ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T21076 15-19-880547672 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20338520
Cover