Penyelengaraan program kesehatan memerlukan pengembangan sistem pembiayaan yang bersumber dari pemerintah dan masyarakat termasuk swasta yang mampu menghasilkan tersedianya tlana yang memadai. Pembiayaan dari sektor sektor swasta utamanya pembelanjaan masyarakat merupakan porsi terbesar dari pembiayaan kesetiata. Kontribusi sektor swasta dan masyarakat dalam pembiayaan kesehatan adalafi sekitar 65% dan sisanya seoesar 35% dari sektor publik, Dari kontribusi sektor swasta dan masyarakat yang sekitar 65% itu, pada anak di indonesia. Demikian pula di RSUD. Tarakan dan Budhi Asih, kasus diare/GE pada tahun 2006 berada pada posisi pertama dan kedua dari tiga penyakit terbanyak kedua RSUD tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif, dengan populasi pasien yang memiliki diagnosis diare dengan dan tanpa diagnosis penyerta dan diagnosis penyulit yang terjadi pada bulan januari 2007 sampai juni 2007. Sedangkan sampelnya adalah pada kelompok umur anak-anak. Data didapat dari catatan medik pasien di bagian rekam medik RSU. Budhi Asih dan RSUD. Tarakan, sedangkan data untuk mencari unit cost pelayanan diare didapat dari bagian keuangan serta unit-unit terkait dikedua RSUD tersebut.
Dari Pene1itian ini didapatkan adanya perbedaan aalam biaya di re pada clinica pathway yang pra standard dan standard. Dimana pada diagnose diare tanpa penyerta penyulit mengalami penurunan pada clinical pathway yang sudah ditandar"sasi. Sedangkan pada Diagnosa diare dengan penyerta, penyulit terjadi kenaikan biaya pada clinical patHway yang sudah di sta darisasi. Sehingga berdasarkan hasil tersebut dapat terlihat bervariasinya biaya dari penyakit diare sebelum menggunakan clinical pathway dan terlihat penggunaan clinical pathway yang sudah distandadsasi dapat menjadi acuan sehingga terjadi keteraturan dalam penatalaksanaan peny:akit. Namun dari segi biaya, dihasilkan suatu continous improvement dalam segi pelayanan maupun segi biayanya. Dan juga datam perhitungan cost of treatment harus mempertimbangkan variabel harga-harga yang dapat berubah tergantung kondisi perekonomian.
Health program development needs support from government as well as society which includes budget from private sector. The cost from private sector is the main contributor to our health expenses. The contributions around 65 percent and the rest 35 percent comes from public sector. From that 65 percentage mostly still using mean of payment by paying for each service (fee for service), and only 14 percent of that society is covered By health insurance.The method is quantitative, descriptive, using all patient with indication diarrhea with or without difficulties and complication from January 2007 to June 2007. The sample is children. The data is taken from medical record department and for the unit cost on diarrhea treatment is gathered from finance department and other related department at Budhi Asih and Tarakan Hospital.The research found differences between cost of treatment inter-hospital, intra-hospital and between cost of treatment standard and pre standard based on clinical pathway standard an pre standard. In diarrhea with no complication there's a decrease in standardize clinical Path way's cost of treatment compare to pre-standard cost of treatment. In diarrhea with difficulties a d diarrhea with difficulties complications there's an i crease in standardize clinical pathway's cost of treatment compare to pre standard cost of treatment. Based on the result, it reveals there's a variation between cost of treatment pre-standard clinical pathway witn cost of treatment standard clinical pathway and also a variation in treatment in both kind of clinical pathway. Prom the result also found that clinical pathwa standarJ:J could be used as p ttem in terms of treatment resulting in maxima quality of care. Although in standard clinical pathway there's an increase in cost of treatment. But the point o clinical pathway is not only about the cost but mainly about patient focus.