Rendahnya keterampilan penolong persalinan dapat menyebabkan rendahnya kualitas pelayanan yang diberikan. Rendahnya kualitas pelayanan oleb tenaga kesebalan ditandai deingan adanya lebih dari 200.000 kematian ibu setiap tahun. Perdarahan post partum ruerupakan satu sebab kematian utama, yang sebagian besar disebabkan oleh retensi plasenta, yang menunjukkan adanya manajemen persalinan kala ffi yang kurang akurat Oleh karena penolong persalinan yaitu bidan, harus memiliki kompetensi tinggi. Bidan barus memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang memadai. Namun demikian, banyak faktor yang mempengaruhi penampilan kompetensi ini, misalnya umur, masa kerja. pendidikan, pelatihan, motivasi, dan supervisi.
Tujuan penelitlan ini adalah untuk mengetahui gambaran kompetensi bidan dan hubungannya dalam pelayanan pertolongan persalinan di Kota Bandar Lampung Tahun 2008. ]enis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan menggunakan desain studi Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah selurnh bidan yang memberikan pelayanan pertolongan persalinan di wilayah Kota Bandar Lampung sebanyak 239 orang, baik yang sudah dilatih maupun yang belum dilatih APN (Asuhan Persalinan Normal). Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus estimasi proporsi, maka diperoleh jumlah sampel minimal 97 bidan. Analisis data terdiri dari analisis univariat, bivariat dan multivariat. Analisis bivariat menggunakan uji Chi SqlKlre, sedangkan multivariat menggunakan uji Regresi logistik Ganda.
Hasil penelitian univariat menunjukkan sebsgian besar yaitu 71% memiliki kompetensi yang kurang dalam pelayanan pertolongan pernalinan. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidalk ada hubungan yang bermakna antara umur dan masa kerja dengan kompetensi bidan. Sedangkan pendidikan, pelatihan, motivasi dan supervisi ada hubungan yang bermakna. Analisis mtiltivariat menunjukkan faktor yang paling dominan adalah variabel motivasi.
Penelitian ini merekomendasikan dilakukan pembinaaan yang terstruktur, meningkatkan strata pendidikan bidan, sistem pelariban mengutamakan kualitas pelatihan, supervisi dilakukan secara teratur diberikan umpan balik dan diberikan reward bagi yang berprestasi sedangkan kinerja buruk dilakukan pembinaan secara intensif.
The low capability and poor skill health worker in delivecy cause the low quality of health service. It is indicated by the number of mother mortality about 200.0000 per year. Post partum bleeding is the main cause of mother mortality, largely caused by placenta retention. It shows inadequate management in delivery service especially on the third phase. Therefore, delivecy services sbould be given by high competent midwifes who abould have adequate knowledge and skill. However, so many factors influence this competency, for example education & training, experience, length of working, motivation, etc.The purpose of this research is to understand the midwili: competency related to the delivery service at Bandar Lampung in 2008. This is a qualitative research which uses sectional study design. The population in this research is all midwifes who give delivery services whether trained or not trained in normal delivecy service. The number of population is 239 midwives, which 97 are withdrawn as sample by using proportion estimation formula. The data analysis consists of univariant, hi-variant and multi-variant. Bi-variant analysis uses chi square test while multi-variant uses double logiatic regression test.The result of tri-variant analysis shows that 71 % midwife have low competency in delivery service. In hi-variant analysis shows that there is no significant correlation between competency and delivery service while education, training, motivation and supension have significant correlatioiL The multivariant analysis shows that the dominant factor is motivation. Based on the result of the research, it recommends that structured counseling, increasing midwife education, training focused on quality, regular suspension and reward-punishment system should he applied to increase the quality of health service in delivery.