Ada beberapa indikator untuk mengukur suatu kualitas pendidikan, antara lain
hasil nilai test dan tingkat kehadiran siswa, rasio murid dan guru, dan pencapaian
sekolah. Tesis ini mencoba melihat pengaruh pengeluaran pemerintah daerah di bidang
pendidikan terhadap tingkat partisipasi sekolah di Indonesia dengan membandingkan
periode pengeluaran pemerintah daerah di bidang pendidikan sebelum dan setelah
desentralisasi, khususnya untuk me1ihat apakah ada perbedaan dalam penerimaan dan
pengeluaran di kedua masa tersebut. Dengan menggunakan estimasi OLS dan Fixed
Effect, secara umum terdapat perbedaan hasil estimasi. Dengan menggunakan estimasi
OLS, ada pengaruh negative pengeluaran pemerintah daerah di bidang pendidikan
terhadap tingkat partisipasi sekolah. Sementara dengan menggunakan estimasi Fixed
Effect, pengaruh negative ini hilang. Hasil estimasi menunjukkan hubungan yang
positive. Ini berarti ada pengaruh karakteristik dan lingkungan setiap pemerintah daerah
yang menghasilkan variasi dalam menyusun strategi anggaran pendidikan yang berbeda
antara satu pemerintahan daerah dengan pemerintahan daerah yang lainnya sebagai
dampak dari desentralisasi. Pemerintahan daerah memiliki kewenangan yang cukup luas
dalam menyusun anggaran di bidang pendidikan.