Penelitian ini bertujuan untuk mengukur perilaku herding yang dilakukan oleh investor institusiona1 pada Bursa Efek Indonesia, Pengukuran herding ini dilakukan dengan dua metode, yaitu metode yang dikembangkan oleh Lakonishok, Shleifer, dan Vishny (metode LSV) dan metode yang dikembangkan oleh Chang, Cheng, dan Khorana (metode CCK). Metode LSV menggunakan data jumlah pembeli dan penjual atas suatu saham, sedangkan metode CCK menggunakan data return.
Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa tidak terjadi perilaku herding yang signifikan yang dilakukan oleh investor institusional pada Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini juga membuktikan bahwa secant umum tidak terdapat perbedaan hasil pengujian antara kedua metode yang digunakan.
The focus of this study is to measure institutional herding in Indonesia Stock Exchange. Institutional herding behavior is measure by using two methods, method by Lakonishok, Shleifer, dan Vishny (LSV method) and method by Chang, Cheng, and Khorana (CCK method). LSV method use the number of buyers and sellers data in its measurement. In the other hand, CCK method use return data. The result of this study shows that there is no significant herding behavior done by institutional insvestors. The study also proves that, in general there are no differences in the results of herding measurement by using LSV method and CCK method.