Perkembangan Cina ke dalam industri dan perdagangan yang begitu cepat mengakibatkan peta perdagangan dunia mengalami perubahan. Keunggulan Cina terletak pada besamya jumlah tenaga kerja, sehingga pemanfaatan sumber daya tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dalam Industri elektrik dan Blektronika yang mcmbutuhkan kcmampuan tinggi dari teknologi dan tenaga kelja, Cina telah memanfaatkan keunggulannya tersebut yang mengakibatkan penurunan produksi di berbagai dunia. khusus untuk wilayah ASEAN-4, produk elektrik dan elektronika merupakan produk unggulan ekspor.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Iibcralisasi pcrdagangan Cina dapat meningkatkan pangsa pasar ekspor negara-negara ASEAN~4, apakah peningkatan perdagangan ncgara Cina ke dunia dapat mengurangi ekspor negara-ncgara ASEAN (trade diversion) atau peningkatan tersebut dapat mengakibatkan persaingan dengan negara-negara ASEAN (trade competition) untuk industri elektrik dan elektronika.
Penelitian ini menggunakan model gravity untuk mengestimasi ekspor industri elektrik dan elcktronika ncgara-ncgara ASEAN tcrhadap mitra dagangnya. Metode ekonometri yang digunakan model analisis panel data dengan metode instrumen variabel (IV). Hasil estimasi yang di dapat menunjukkan bahwa Iiberalisasi perdagangan Cina telah meningkatkan pangsa pasar ekspor negara-negara ASEAN-4 walaupun peningkatannya tidak terlalu bcsar, scdangkan pcningkatan pcrdagangan ncgara Cina mengakibatkan pengaruh negatif terhadap ekspor negara-negara ASEAN-3 dan meningkatkan ekspor negara Indonesia.
Kebijakan yang dapat diambil khususnya untuk Indonesia yaitu adanya masler plan investasi, peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan-pendidikan yang berkualitas Serta kebijakan pcrbaikan iklim invcstasi antara lain infrastuktur yang memadai dan kemudahan dalam pengurusan perizinan.