ABSTRAKKebijakan dividen merupakan salah sam isu menarik dalam literatur keuangan. Sampai
saat ini beberapa penelitian tentang biaya agensi dan kebijakan dividen telah
dipublikasikan, tetapi sebagian besar pcnelitian tersebut dilakukan di pasar modal negara
maju (developed marker). Seperti kita ketahui, pasar modal di negara berkembang
(emerging marker) agak berbeda dengan developed marker dalam beberapa hal. Jadi
hasil-hasil penelitian yang sekarang ada kurang relevan untuk mengidentii1l
biaya aensi terhadap kebijakan dividen di emerging market. 'hnjuan utama dm-i laporan
penelitian adalah untuk mengidentifikasi pengaruh biaya agensi terhadap kebijakan
dividen di emerging market. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini tcrdiri dari 35
pemsahaan non iinansial yang terdahar di Bursa Efek Jakana (BET). Data yang
digunakan adalah data selama lima (5) tahun yaitu dari periode 1998 sampai dengan
2002. Model Regresi OLS digunakan untuk mengidentifxkasi pengaruh dari biaya agensi
terlmdap kebijakan dividen di emerging market. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa
jumlah saham beredar dan collaierazible assets sccara positif dan kepemilikan insider
dan jiee cash flow secara ncgatif berhubungan dengan dividend payout razio. Ketiga
koefisien tersebut sesuai dengan dugaan peneliti dan cukup konsisten dengan hasil
penelitian empiris Rozeff (1982) dan penelitian empiris lain sebelumnya. Sedangkan
koefisienffee cash flow yang berdasarkan penelitian temyata berbanding terbalik dengan
besaran dividen. Dan berdasarkan hasil penelitian disirnpulkan adanya pengaxuh biaya
agensi terhadap kebijakan dividen di emerging market.
ABSTRACTDividend policy is an interesting issue in financial literature. Up until now, some
researches about agency problem has been published, but most are being done in the
capital market of developed country. As we know, the capital market in emerging country
is different with the one in developed country. So the result of current researches are not
relevant to identify the impact of agency cost to the dividend policy in emerging market.
The main goal of this research is to identify the impact of agency cost to the dividend
policy in emerging market. Sample used consist of 35 non financial companies listed in
the Jakarta Stock Exchange (JSX). Data used is for five (5) years period from 1998 to
2002. OLS Regression Model is being used to identify the impact of agency cost to the
dividend policy in emerging market. Findings indicate that outstanding stocks and
collaterazible assets are positively related to dividend payout ratio; insider ownership and
free cash How are negatively related to dividend payout ratio. Three coetiicients are
consistent with researchers? assumptions and consistent with Rozeffs findings (1982)
and other researches. But free cash flow is negatively related to dividend payout ratio.
Based on the findings it is concluded that there is impact of agency cost to the dividend
policy in emerging market.