ABSTRAKadalah salah satu upaya untuk mengendalikan biaya pelayanan kesehatan (cost
containment) adalah dari bentuk fee for service ke bentuk Prospective Payment System
(PPS). Prospective Payment System (PPS) adalah sistem pembayaran yang diberikan
kepada pemberi pelayanan kesehatan yang besarnya ditetapkan sebelum suatu pelayanan
dilaksanakan, tanpa memperhatikan tindakan medik atau lamanya perawatan di rumah
sakit. Salah satu cara dalam sistem pembayaran ini adalah dengan "Diagnostic Related
Group's (ORG's)" .
Penelitian ini adalah penelitian desain survey tagihan pelayanan dimana hasil
yang diharapkan adalah untuk mengetahui gambaran perbandingan tagihan rawat inap
kelas III (Askeskin dan umum) tahun 2007 dengan tarif kelas Ill INA-DRG di 3 rumah
sakit di Kota Bukittinggi, yaitu RSUD Dr. Achmad Machtar Bukittinggi, RS TNI AD
Tk. IV Bukittinggi dan RS Ibnu Sina Bukittinggi.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa median hari rawat adalah 4 hari. Jika
dibandingkan dengan INA·DRG, ternyata rata-rata hari rawat masing-masing rumah
sakit lebih pendek. Untuk apendisitis tanpa komplikasi se!isih hari rawat adalah 1,1 hari,
Median tagihan pasien apendisitis di RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukitinggi
adalah pada kisaran Rp.1.600.000,- - Rp. 1.799.999,-. Jlka dibandingkan dengan INA-DRG,
temyata tagihan INA-DRG lebih besar.
Sedangkan median tagihan ketiga rumah sakit adalah Rp. 1.800.000,- - 1.999.999,-.
Jika dibandingkan dengan INA-DRG, tagihan rumah sakit lebih besar. Hal
ini dipengaruhi tagihan dua rumah sakit lainnya yang cukup besar.