ABSTRAKTujuan penelitian adalah diketahuinya kadar seng serum pada pasien DM tipe 2
dan hubungannya dengan asupan seng, protein hewani, fitat, dan serat. Penelitian
ini merupakan studi potong Iintang pada pasn DM tipe 2 usia 40-64 tahun yang
berobat jaian di Poliklinik Metabolik Enclokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FKUI/RSCM pada bulan Mei sampai Juni 2009. Sebanyak 68 pasien DM tipe 2
menyatakan kesediaannya mengikuti penelitian ini dan di akhir penelitian terdapat
58 subjek (85,29%) yang mengikuti penelitian ini dengan lengkap. Data diperoieh
dari wawancara, pengukuran antropometri, evaluasi asupan makanan
menggunakan rntode jizod recaff 2 x 24 jam, food record tiga hari, dan FFQ
semikuantitatifl Selain ilu juga dilakukan pemeriksaan kadar Seng serum, kadar
glukosa darah puasa, dan kadar giukosa darah dua jam setelah makan. Nilai
median asupan seng dari food record didapatkan sebesar 5,95 mg (4,92 - 7,l3
mg) pada laki-Iaki dan pada perempuan sebesar 5,|6 mg (4,54 ยป- 6,03 mg), hanya
3,-45% subjek yang mempunyai asupan seng yang cukup menurut AKG. Sebanyak
8l,03% subjek memiliki proporsi asupan protein hewani yang lebih rendah
daripda rekomendasi dan 93,l0% subjek memiliki tingkat estimasi tingkat
absorpsi Seng yang rendah, serta asupan sera! yang cukup. Sebagian besar (77,6%)
subjek penelitian termasuk kategori hiperglikemik dan sebanyak l2,07% subjek
penelitian memiliki kadar seng serum rendah, yaitu 3,45% pada laki-laki dan
8,62% pada perempuan. Didapatkan korelasi lemah bemnakna (r = 0,226, p =
04344) antara ltadar seng serum dengan asupan protein hewani, dan persentase
asupan protein hewani memiliki korelasi derajat cukup (r=0,375) dengan kadar
Seng serum (p=0,0U2). Tidal-t didapatkan hubungan bermakna antara kadar song
serum dengan asupan seng, protein hewani, serat, dan estimasi tingkat absorpsi
seng.