Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan mempunyai anak pertama. Salah Satu faktor yang diteliti adalah mengenai efek perpindahan wanita setelah perkawinan terhadap lamanya mempunyai anak pertama di DKI Jakarta. Penelitian ini rnenggunakan data SUPAS 2005. Analisis dilakukan dengan metode Kaplan Meier dan Regresi Cox dengan pendekatan life course.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wanita yang pindah setelah perkawinan lebih lama mempunyai anak pertama dibandingkan wanita yang tidak pindah, yang menunjukkan bahwa perpindahan ke DKI Jakarta setelah perkawinan mengganggu pola mempunyai anak pertama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan umur perkawinan pertama yang lebih tinggi dan pendidikan wanita yang lebih tinggi meningkatkan kecepatan mempunyai anak pertama. Wanita yang bekerja mempunyai anak pertama lebih lama dibandingkan wanita yang tidak bekerja. Wanita dengan suami yang tidak bekerja mempunyai anak pertama lebih lama dibandingkan wanita dengan suami yang tidak bekerja. Pasangan penduduk asli mempunyai anak pertama lebih lama dibandingkan pasangan penduduk pendatang dan pasangan penduduk yang salah satunya bukan penduduk asli. Pendidikan suami tidak mempengaruhi kecepatan mempunyai anak pertama untuk wanita.
This study aims to examine the factors that affect the speed of having the first child. One of the factors studied is related to the effect of women migration alter the first marriage on having her first child in DK1 Jakarta. This study uses the 2005 SUPAS data. Analysis was performed by Kaplan Meier method and Cox Regression with life course approach.
The results of this study show that woman who moved after the first marriage had their first child latter than women who did not. It shows that moving to Jakarta after the first marriage has a disturbing effect on having tirst child. The results also show that higher age at first marriage for women and higher female education increased the speed of having lirst child. Working women having their first child latter compared with non working women. Women with husband who are working having their first child latter compared with women with husband who are not working. Natives couples having their first child latter compared with migrant couples and couples who one are not natives. Husband's education did not effect the speed of having the iirst child for women in DKI Jakarta.