UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Stres dan sumber stres faktor risiko pada terjadinya stroke usia muda

Heryanti Satyadi Sutrisna; Soemarmo Markam, supervisor; Fuad Hassan, supervisor (Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001)

 Abstrak

Stroke dikenal sefama ini sebagai kelumpuhan separuh badan,
gangguan bicara, hingga berakibat pada kematian. Korban stroke kalau
tidak meninggal biasanya menjadi cacat sehingga menjadi beban bagi
keluarganya. Stroke lebih banyak dikaitkan dengan tekanan darah tinggi
atau hipertensi serta penyakit kardiovaskuler yang berkaitan dengan
jantung dan pembuluh darah yang diderita oteh orang~orang lanjut usia_
Pada kenyataannya, stroke menyerang siapa saja, terlepas dan kelompok
usia atau sosial ekonomi tertentu. Hasil survei ?Kesehatan Rumah Tangga'
tahun (995 memperlihatkan bahwa stroke dan penyakit kardiovaskuler
lainnya adalah penyebab paling banyak kasus kematian pada kelompok
usia 35 tahun. Stroke' dianggap menyerang orang secara tiba-tiba, tetapi sebenamya ada faktor-faktor yang dapat dijadikan tanda awal teriadinya serangan. Faktor itu disebut faktor risiko. Dengan adanya faktor ini, seseorang akan lebih rentan terserang. Cara yang terbaik untuk mencegah stroke adalah dengan mengendalikan faktor risiko yang masih dapat dikontrol, yaitu: hipertensi, kadar kolesterol tinggi, kegemukan, gangguan tidur, kebiasaan merokok, kurang berolah raga, stres, dan penggunaan pil KB pada wanita. llmu kedokteran berfokus pada faktor ristko yang Iangsung
berhubungan dengan tisik dan kurang memperhatikan keadaan psikoiogis
pasiennya.
Secara teori banyak hal yang dapat menjadi faktor risiko stroke.
Berdasarkan tinjauan kepustakaan, penelitian ini menentukan tujuan untuk melihat sejauh mana peran sires dan sumber sires yang berupa Stressful. Life Event, Stressful Life Styfe, dan Tipe Kepribadian individu Tipe A berperan menjadi faktor nsiko pada terjadinya stroke pada usia muda.
Untuk mencapai tujuan penelitian ini, telah dilibatkan 90 orang
subyek penelitian yang terbagi dalam 2 kalompok, kelompok pertama
adalah 40 pasien pasca stroke yang sedang menjalani rawatjalan di bagian polisaraf rumah sakit RSCM, RSPAD dan RS. POLRI. Kelompok kedua
adalah orang yang bukan pasien, tidak pernah stroke dan aktif bekerja.
Kepada mereka dibenkan alat ukur STR, yang mengukur sires individu
sebeium terjadinya serangan, alat ukur SLE yang mengukur peristiwa hidup penuh stres yang mereka alami sebelum serangan, alat ukur SLS yang mengukur gaya hidup stres yang mereka jalani sebelum serangan, dan alat ukur TA yang mengukur ciri-ciri Kepribadian individu Tipe A. Alat ukurnya semua berbentuk kuesioner. 'Data yang dipero|eh diolah dengan perhitungan nilai untuk mendapatkan gambaran perbedaan individu yang stroke dengan individu yang tidak stroke pada stres dan sumber stres.
Kemudian data diolah dengan multipel regresi untuk mendapat gambaran
seberapa besar peran stres dan sumber stres pada individu penderita
stroke dan individu bukan penderita stroke.
Banyak penelitian sebelumnya yang meneliti stroke, mengatakan
faktor fisik yaitu hipertensi dan penyakit kardiovaskuler yang berperan sebagai faktor risiko penyebab serangan stroke. Namun sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin membuktikan berperannya faktor psikologis, maka penelitian ini membuktikan pengaruh stres dan sumber stres sebagai faktor risiko. Dengan perkataan lain, keberadaan stres dan sumber stres sebagai faktor risiko, dapat membedakan kerentanan SBSBOFBDQ terhadap serangan stroke Mereka yang mengalami stres dan mengalami keterpaparan terhadap sumber stres mempunyai kemungkinan yang Iebih besar mendapatkan serangan stroke.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan faktor psikologis
sebagai faktor risiko yang berperan secara bermakna dalam meningkatkan
kerentanan seseorang mengalami serangan stroke. Unluk selanjutnya.
Tentu dibutuhkan penelitian-penelitian lebih lanjut untuk menguatkan hasil peneiitian ini. Untuk itu ada beberapa saran yang dapat dipergunakan sebagai pertimbangan pada penelitian lebih Ianjut, yaitu: alat ukur diperbaiki, sampel diperbanyak memperluas variabel bebas dengan mengikut sertakan faktor psikologis iainnya. Selain itu variabei kontrol yang dapat disertakan sebagai variabel bebas adalah variabel jenis kelamin.
Pada banyak penelitian ditemukan bahwa individu dengan jenis kelamin

 File Digital: 1

Shelf
 T-PDF Haryanti Satyadi Sutrisna.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : ix, 133 pages : illustration ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-19-595214891 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20342122
Cover