Tesis ini mengangkat topik tentang dinamika keluarga pasien skizofrenia menurut object relations theory, Dasar pemikirannya adalah: keluarga merupakan building environment di mana seorang pribadi bertumbuh dan berkembang; dan melalui uenreml relaring yang dibina dengan para anggota keluarga, seorang pribadi mengembangkan kepribadiannya. Dialog yang terjadi antara pribadi tersebut dengan keluarganya. sepanjang perkembangannya sejak dalam kandungan ibu sampai selanjutnya itulah yang menentukan perkembangan kepribadiannya. Dalam kasus pasien skizofrenia, dialog tersebut mengalami gangguan di masa-masa paling awal dalam perkembangan; dan gangguan tersebut menjadi cika1 bakal kerentanan kepribadian yang mengarah pada gangguan skizofrenia di masa kemudian. Penanyaan penelitian yang diajukan oleh peneliti adalah Bagaimanakah kaitan antara dinamika keluarga pasien dengan perjalanan penyakit pasien skizofrenia? Perjalanan penyakit yang dimaksud adalah mulai dari kemunculan skizofrenia dalam diri pasien hingga perkembangan selanjutnya baik itu menuju perbaikan ataupun kekambuhan. Landasan teoritik yang digunakan dalam tesis ini adalah object relations theory. Teori ini merupakan salah satu cabang dari psikoanalisa yang menekankan pada pentingnya relasi dengan orang lain, sebagai motivasi utama dan faktor terpenting perkembangan kepribadian Pemilihan teori ini terutama didasarkan pada alasan bahwa teori ini mampu memberikan kita jembatan antara dunia internal pasien dengan kenyataan hidup dalam keluarga. cara untuk bergerak bolak-balik antara realitas internal dan realitas eksternal. Ada suatu dialog yang intim antara realitas internal dan realitas eksternal, yang memiliki peranan yang besar pada perjalanan penyakit pasien skizofrenia. Pendekatan penelitian dalam tesis ini adalah pendekatan kualitatif Subjek penelitian diambil melalui metode purpositi Subjek penelitian dalam tesis ini adalah pasien skizofrenia beserta para anggota keluarganya. Data dikumpulkan melalui tiga metode, yaitu wawancara, observasi dan dua buah tes psikologis yaitu Test of object Relations dan Picture tsxtof`Sepurations and lndividualion. Ada dna keluarga pasien skizofrenia yang menjadi subjek dalam penelitian ini, yaitu keluarga A dan keluarga IS. Telah dilakukan ll. kali pertemuan dengan keluarga A dan 7 kali pertemuan dengan keluarga IS untuk mengumpulkan data Melalui analisis data-data yang diperoleh, dapat ditarik beberapa kesimpulan. Kesimpulan pertama menyatakan bahwa keluarga yang pada hakikatnya merupakan jalinan relasi anggota-anggotanya. merupakan ruang hidup helding environment potential space) bagi pam anggotanya. Dalam ruang hidup tersebut, para anggota keluarga hidup, berkembang dan berelasi satu sama lain. Holding environment potential space ini merupakan sesuatu yang dinamik, di mana perubahannya tergantung pada relasi para anggotanya Bilamana ada relasi yang erat satu sama lain (cenfered renking maka holding environment/pofenfial space itu akan “membesar” sehingga kondusif bagi perkembangan kepribadian, sedangkan bila ada konflik yang berkepanjangan, maka holding environmen potensial space itu akan "n1enyempit” sehingga tidak kondusif bagi perkembangan kepribadian Ada kaitan yang erat anlara dinamika keluarga (contexual Inilding. centered holding, cenlered refating) dcngan proses kemunculan pasicn skizofrenia. Pasien skizofrenia tampaknya mengalami gangguan dalam pembentukan kepribadian mereka, yang disebabkan oleh gangguan pada dinamika keluarga. Dengan kata lain. bilamana ada gangguan dalam dinamika keluarga di masa perkembangan kepribadian yang paling awal, maka perkembangan kepribadian menjadi terganggu pula dan sebagai akibatnya
menjadi rentan untuk mengalami skizofrenia di masa remaja/dewasa. Ada kailan yang erat antara dinamika keluarga (contextual holding. Holding cenrefnd relafing) dengan perkembangan selanjutnya dalam penyakit pasien skizofrenia. Dinamika keluarga yang penuh konflik akan sangat mengganggu holding environment yang ada dalam keluarga, dan sebagai akibatnya Iebih beresiko pada kekambuhan pasien skizofrenia