ABSTRAKJumlah penderita TB Pam BTA positif di Kecamatan Mustika Jaya pada tahun
2006 sebesar 19.2% melebihi positif rate 10% dari tersangka TB sehingga risiko tertular
cukup tinggi di mana satu orang dcngan BTA positif dapat menularkan 10 - I5 orang
setiap tahun.
Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor fisik mmah dan kamkteristik
responden dcngan kejadian tuberkulosis Paru BTA positifl Desain penelitian
mcnggunakan kasus kontroi. Kasus adalah penduduk berusia 2 15 tahun pada tahun
2006 dan pada bulan Januaxi sampai April 2007 yang diperiksa sputumnya dcngan hasil
BTA positif sedangkan kontrol adalah tetangga kasus yang berusia 2 I5 tahun yang
tidak dalam keadaan sakit dan diperiksa sputumnya dengan hasil BTA negatifi .Iumlah
kasus 78 dan kontrol 78 pcngumpulan data melalui wawancara dan observasi.
Analisa data deskripsi dengan distribusi frckuensi, nnalisa hubungan dengan uji
kai kuadrat dan multivariat dengan regresi logistik model prediksi. Faktor fisik nnmah
yang bermakna berhubungan dengan kejadian TB adalah ventilasi rumah.
Faktor kanakteristik rcsponden yang berhubungan adalah 1 Jenis kelamin (2,764,
1435 - 5,327) dan status gizi (3.136, 1,496-6,S79) Faktor risiko yang paling berhubungan dengan kejadian TB Paru BTA positif adalah
status gizi (3,495, 1,543-7,9l'7), Jenis kelamin (2,724, 1,304-5,69l) dan faktor risiko
yang paling dominan hubungannya dengan kejadian TB Paru BTA positif adalah status
gizi.
Kcsimpulan penehtian ini adalah Keadaan fisik rumah di wilayah kccamatan Muslika
Jaya hampir sama apau homogen dan yang bermakna berhubungan dcngan TB Paru
adalah vcminasiummah dan dengan giza yang jelek maka mempunyai rasiko lebih besar
mcnderita TB Paru BTA positif dibandingkan dengan penduduk yang mempunyai gizi
baik.
Berdasarkan hasil ini disarankan. Pemerintah Kota Bekasi mcmberikan bantuan
dana stimulan sebagai modal untuk menciptakan keluarga mandiri khususnya keluarga
miskin, dan Dinas Kcsehatan Kota Bekasi secara periodik memberikan penyuluhan
kepada masyarakat tcntang rumah yang sehat dan asupan gizi seirnbang.
ABSTRACTTotal amount of"l`B Lung BTA positive patient in Mustikajaya sub-district year
2006 as much as l9,2% more than positive rate i 10% from TB suspect. 'l`heref`ore,
contagims risk in quite high where one person with BTA positive could infect 10 - 15
people per year.
This research purpose is to recognize house physical factor and respondent
characteristic with TB Lung BTA positive cases. Research design is using case control.
Case is residence age of > 15 years old in 2006 until April 2007 that examined before
with BTA positive result. While control is case neighbor age of > I5 years old with
healthy condition that examined before with BTA negative result. Total cases are 78 and
control 78. Data obtained from interview and observation.
Analysis of data description is frequency distribution, relation analysis with chi-
square test, and multivariate with logistic regression model. Prediction of house physical
faktor that significantly related with TB cases is house ventilation.
Respondent characteristic factor that related are gender (2.764, 1.435 - 5.327)
and nutrition status (5.I36, 1. 496 - 6.579). The most related factor with 'I`B Lungs BTA positive cases are nutrition status (3.495, l.S43 - 7.9l7), gender (2.724, 1.304 - 5.69l)
and the most dommam related risk factor with TB Lungs BTA positive is nutrition Status
Research conclution is house physical environment in Mustikajaya sub-disuict
are almost the same/homogeny and related significantly with TB Lungs are house
ventilation and with bad nutrition so has higher risk to infected by TB Lungs BTA
positive compared to residence who has good nutrition.
Based on this result is suggested to govemment of Bekasi city to give stimulant
fund assistance as assets to create autonomous family especilly poor family. Moreover,
Health agecy of Bckasicity periodically give counseling to public toward healthy
housing and balanced nutrition input.