Perubahan organisasi, sebagai jawaban terhadap perubahan yang terjadi lingkungan luar organisasi, memberikan dampak: yang besar pada perusahaan. Perubahan yang tetjadi di perusahaan X tetjadi setelah terjadi pergantian kepemilikan saham terbesar dari perusahaan X, dimana pemilik saham yang baru melakukan perubahan dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru yang mempengaruhi keseluruhan organisasi, mulai dari nilai-nilai yang dianut karyawan hingga kinerja yang selama ini.
Perubahan yang dilakukan oleh manajemen puncak tersebut mendapatkan respon yang beragam dari para karyawan, yang menjadi permasalahan disini adalah dari respon yang menolak perubahan sehingga mempengaruhi sikap terhadap kebijakan yang ditetapkan. Oleh karena itu peran atasan sangat penting disini, yaitu sebagai orang yang berhubungan langsung dengan karyawan, bertanggungjawab pada pengelolaan sumber daya manusia, dan kualitas ketja. Selain itu, atasan dapat menjadi alat bagi perusahaan untuk menanamkan nilai-nilai baru atas perubahan yang sedang dilakukan.
Pendekatan paling tepat dalam mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan hambatan karyawan pada proses transisi atas perubahan yang terjadi di perusahaan adalah dengan konseling, dan konseling tersebut akan lebih efektif apabila dilakukan oleh atasan langsung dari karyawan tersebut. Keterampilan konseling perlu diberikan pada atasan untuk dapat mendukung perannya, dimana keterampilan konseling tersebut dapat diberikan dengan pelatihan yang terencana dengan baik. Mulai dari indentifikasi kebutuhan pelatihan hingga evaluasi.