UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Gambaran proses memaafkan pada istri yang suaminya berpoligami

(Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004)

 Abstrak

Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara pria dan wanita dewasa untuk
rnembentuk keluarga bahagia dan kekal berdasarkan Tuhan Yang Maha Esa (UndangĀ»
Undang Perkawinan 1974, dalam Soewondo, 2001). Adapun tujuan pernikahan tidak
selamanya tercapai karena beberapa faktor, salah satunya dengan adanya perisliwa
nagatif dalam perkawinan. Salah satu peristiwa negatif yang terjadi adalah poligami
Menurut Soewondo (2001) poligami adalah bentuk ketidaksetiaan pasangan yang
diresmikan melalui perkawinan sehingga dapat membuat sakit hati pasangan lainnya.
Sikap perempuau sendiri dalam menyikapi poligami bermacam-macam. Menurut
Poenvandari (2003) ada perempuan yang terpaksa menerima dipoligami walaupun
hatinya sakit, ada yang menerima karena bentuk kepatuhan kepada agama, dan
sbagainya. Bagaimanapun, bagi perempuan yang tetap memutuskan bersama suaminya
dibutuhkan cara penyelesaian agar ia dapat tetap hidup sehat secara mental, salah satu
caranya dengan memaatkan. Menurut McCullough (1997), memaafkan adalah bentuk
motivasi prososial dimana individu yang disakiti menurunkan keinginan untuk
melakukan hal negatif kepada pelaku seperti menghindar dan balas dendam, dan mulai
memberikan hal positif kepada pelaku.
Dalam hal ini peneliti ingin melihat proses yang dijalani subjelc dalam memaalkan
suaminya. Peneliti menggunakan teori proses memaafkan dalam perkawinan menurut
Gordon & Baucom (1999) yang menyatakan ada 3 tahap dalam proses memaafkan, yaitu
mengalami akibat dari peristiwa tersebut, mencari makna dan berempati, dan
menjalankan kehidupan selanjutnya dengan konsep lceyakinan baru. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan subjek sebanyak 3 orang. Mereka
semua adalah istri pertama. Penelitian ini memakai studi desknriptif sebagai tipe
penelitian dan wawancara serta observasi sebagai metode pengambilan data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seliap subjek menghayati setiap tahap
dalam proses secara berbeda. Dua orang subjek berhasil memaafkan suaminya walaupun
masih menghayati perasaan negative, sedangkan satu orang subjek belum dapat
memaafkan suaminya karena masih didominasi perasaan negative. Dengan memaafkan,
dua orang subjek menghayati hidupnya lebih positif dibandingkan subjek yang tidak
memaafkan.

 File Digital: 1

Shelf
 T-Febria Yunita.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T38511
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xii, 94 hlm. : ill. ; 30 cm. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T38511 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20342927
Cover