Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) didefinisikan sebagai suatu
gejala ketidakmampuan untuk memusatkan perhatian dan/atau hiperaktivitas-
impulsivitas yang berlangsung terus menerus pada taraf yang maladaptif dan tidak
sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Anak-anak ADHD mempunyai resiko
yang tinggi untuk mengalami masalah akademis maupun sosial. Lingkungan sering
mernarahi, menghukum, menolak atau memberikan label negatif, kepada mereka.
Kegagalan yang dialami, terutama dalam bidang akademis, dan reaksi negatif ini
dapat memperburuk keadaan dan menimbulkan masalah karena anak-anak ADHD
sangat sensitif baik secara emosional maupun neurologis. Oleh karena itu,
penelitian ini berlujuan untuk melihat permasalahan emosi, perilaku dan keadaan
atau reaksi lingkungan terhadap anak-anak ini, melalui tes Human Figure
Drawing’s (HFDS), Child Behavior Checklist (CBCL) dan alloanamnesa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana fokus perhatiannya unluk
mendapatkan informasi yang mendalam mengenai masalah yang diteliti_ Data yang
digunakan berasal dari kasus-kasus yang ada di Klinik Bimbingan Anak Falcultas
Psikologi UI. Kriteria subyek penelitian adalah didiagnosa ADHD, IQ berada pada
taraf rata-rata dan berusia 6 tahun 0 bulan sampai dengan 9 tahun 0 bulan. Jumlah
subyek penelitian yang digunakan adalah 5.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan emosi yang paling menonjol
adalah kesulitan dalam mengontrol impuls-impuls dan dalam membina hubungan
dengan orang lain. Sedangkan permasalahan tingkah laku yang paling menonjol
adalah masalah konsentrasi. Pola asuh yang menonjol dalam keluarga adalah
adanya pemberian hukuman fisik, seperti memukul, mencubit, dalam menerapkan
disiplin. Guru juga memberikan hukuman yang berupa penambahan tugas atau jam
belajar di sekolah. Dalam pergaulan, mereka biasa dijauhi oleh teman-temannya.