Oppositional Defiant Disorder (ODD) digambarkan sebagai perilaku anak
yang melawan permintaan, arahan, serta larangan orang dewasa (Wenar, 1994).
Pola perilaku ini berlangsung terus menerus (minimal 6 bulan) dan berlangsung
pada taraf yang tidak sesuai dengan tingkat usia dan taraf perkembangan anak.
(APA, 2000). Manifestasi dari gangguan ini lebih terlihat dalam lingkungan
rumah atau sekolah. Karakteristik ODD biasanya tampak pada interaksi antara
anak dan orang dewasa, terutama orangtuanya, atau teman-teman yang mereka
kenal dengan baik. Ibu anak ODD digambarkan sebagai ibu yang terlalu memiliki
kontrol dan agresif sedangkan ayah digambarkan sebagai seseorang yang pasif
dan tidak memiliki hubungan emosional yang dekat. Penelitian-pcnelitian obyektif
juga menunjukkan bahwa ibu-ibu ini lebih negatif dan penuh kritik terhadap sang
anak dibandingkan dengan ibu anak-anak normal. Mereka juga menampilkan
perilaku yang lebih mengancam, marah serta penuntut.
House-Tree-Person test (I-ITP) adalah tes proyeksi dengan teknik
menggambar yang merupakan refleksi individu akan sikap atau perasaannya
terhadap orang yang signiiikan dalam hidupnya; atau perasaan yang ditujukan
terhadap dirinya_ Pada HTP, individu diminta untuk menggambar rumah, pohon
dan orang. Untuk beberapa individu, gambar rumah merefleksikan hubungan
mereka dengan ibu, gambar pohon merefleksikan perasaan mereka terhadap ayah,
dan gambar orang merefieksikan perasaan mereka terhadap diri mereka sendiri-
Posisi gambar orang menggambarkan kedekatan individu tersebut dengan Salah
satu orangtuanya seclangkan ukuran tiap gambar juga menunjul-:kan dominasi
masing-masing tokoh (ayah, ibu, atau individu sendiri) (Marnat, 1934).
Diharapkan dengan menganalisis hasil gambar HTP anak-anak yang
didiagnosis ODD dapat diketahui gambaran mengenai hubungan antam orangtua
dan anak ODD. Hal ilu mengingat perilaku oposisional berhubungan dengan
orang-orang yang signitikan dalam kehidupan anak, terutama Orangtua.
Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan pendekatan kualitatif, yaitu
menggunakan data yang sudah tersedia di Klinik Bimbingan Anak F. Psi UI.
Subjek penelitian ini berjumlah 5 orang yang didiagnosis ODD dan berusia antara
6-11 tahun.
Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa dalarn memandang hubungannya
dengan orangtua, empat subjek merasa lebih dekat dengan ibu sedangkan satu
subjek lainnya merasa lebih dekat dengan ayah. Selain itu, empat subjek memsa
bahwa ibu kurang berkomunikasi dan kurang membuka diri sedangkan satu
subjek merasa bahwa ibu mau membuka komunikasi walaupun banyak aturan
yang diterapkan.
Penelitian ini menggunakan data sekunder. Kelemahan dari data sekunder
adalah adrninistrasi tes HTP tidak diketahui dengau jelas sehingga peneliti tidak
mengetahui secara pasti proses pengarnbilan tes. Untuk lebih memperkaya
pengetahuan mengenai penggunaan tes HTP dan masalah ODD, penelitian
selanjutnya disarankan menggunakan data primer.