Tesis ini menguraikan pengaruh riwayat stunted (pendek) pada anak usia dibawah tiga tahun terhadap prestasi akademiknya pada usia sekolah dasar. Penelitian ini merupakan survey longitudinal atau cohort fixed population dengan menggunakan data Studi Indonesian Family Life Survey/IFLS tahun 1993-2007.
Hasil penelitian menemukan Anak yang mengalami stunted pada usia bawah tiga tahun akan memiliki resiko untuk mengalami prestasi akademik kurang sebesar 1.840 kali dibandingkan dengan anak yang tidak memilik riwayat stunted setelah dikontrol variabel perancu (frekuensi makan, pemberian ASI eksklusif dan pendidikan pra sekolah dasar).
Disarankan agar mengembangkan kerjasama lintas sektoral yang berkelanjutan untuk pembangunan SDM sejak anak usia dini terkhusus anak bawah tiga tahun dan pra sekolah dasar.
The focus in this study is to identify the relationship of history stunted in children under three years to the cl1ild's academic achievement at primary school age. This research is a longitudinal survey or cohort Study fixed population by using data Indonesian Family Life Survey/IFLS year 1993-2007. The study results showed that experienced stunted children under three years of age will have an increased risk for having low academic achievement at 1.840 times compared with children not having a history of stunted after controlled confounding variables (frequency of meals, exclusive breastfeeding and pre-primary school education for the child). Researcher suggests to develop cross-sectoral cooperation for sustainable human development since early childhood, especially children under three years and pre-primary school age.