Mengambil keputusan merupakan tindakan yang biasa dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari Pengambilan keputusan adalah proses mencari informasi tentang alternatif-alternatif` yang relevan dan membuat pilihan yang tepat (Atwater,1983). Empat tahap pencarian informasi sebelum pengambilan keputusan, meliputi : screening, memilih alternatif yang paling menjanjikan, dominance building, dan jika tidak berhasil, kembali ke masalah dan memilih altenatif yang paling menjanjikan (Montgomery dalam Lewicka, 1997). Menurut teori subjective expecred ulility, variabel yang mempengaruhi pengambilan keputusan adaiah subjective probability dan utility (Lewicka, 1997).
Pcngambilan keputusan terdiri dari yang sederhana. sampai yang kompleks,seperti memutuskan untuk melakukan hubungan seksual pranikah. Saat ini, remaja kota dan daerah banyak yang telah melakukan hubungan seksual pranikah (“Prilaku’°, 2001; “93%”, 2001; “Remaja”, 2001). Padahal banyak akibat negatif yang dapat ditimbulkan dari hubungan seksual pranikah (Sarwono, 1991). Salah satunya adalah kehamilan di Iuar nikah_ Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) mencatat bahwa setiap tahunnya diperkirakan terjadi 1,5 juta kehamilan yang tidak dikehendaki dan sebagian besar dialami oleh remaja yang belum menikah (“Banyak", l999). Dibandingkan dengan remaja awal, remaja akhir lebih kompeten dalam mengambil keputusan (Rice, 1999). Jadi seharusnya remqa akhir sudah lebih mampu membuat keputusan daripada remaja awal. Tetapi mengapa ada remaja akhir yang memutuskan untuk melakukan hubungan seksual pranikah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran proses pengambilan keputusan remaja akhir untuk melakukan hubungan seksual pranikah,dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Pendekatan yang digunakan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran proses pengambilan keputusan yang lebih menyeluruh, dan sesuai dengan makna yang dirasakan individu. Subyek penelitian ini berjumlah sepuluh orang, lima perempuan dan lima laki-laki. Karakteristik subjck penelitian ini meliputi 2 remaja yang bemsia 16 - 24 tahun,berjenis kelamin perempuan dan laki-laki, belum pernah menikah, yang sudah melakukan hubungan seksual pranikah, dan remaja yang bukan melakukan hubungan seksual pranikah sebagai pekerjaan Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan pengisian kuesioner (motivasi dan religiusitas). Analisa data dilakukan secara dua tahap, Tahap pertama, analisa dilakukan pada masing-masing kasus. Tahap kedua, analisa dilakukan secara antar kasus.
Dengan demikian, peneliti berharap dapat diperoleh suatu pola proses pengambilan keputusan untuk melakukan hubungan seksual pranikah secara individu dan secara ummm. Pada penelitian ini ditemukan bahwa masalah umum yang dialami remaja akhir adalah adanya ajakan untuk melakukan hubungan seksual dari pacar. Dalam proses pengambilan keputusan, remaja akhir dipengaruhi oleh emosional utility sehingga mereka memberikan nilai positif terhadap hubungan seksual pranikah Remaja akhir juga merasa yakin terhadap kemungkinan keberhasilan mereka dalam mencapai tujuan (subjeclive probability) jika melakukan hubungan seksual pranikah Temuan lain penelitian ini adalah faktor-faktor penyebab remaja akhir melakukan hubungan seksual pranikah, motivasi remaja akhir untuk melakukan hubungan seksual pranikah, religiusitas remaja akhir dan hubungan seksual pranikah, penilaian remaja akhir tentang hubungan seksual pranikah, inisiatif pihak perempuan untuk melakukan hubungan seksual pranikah, keutuhan keluarga dan hubungan seksual pranikah remaja akhir, dan keterbukaan subjek dalam menjawab pertanyaan peneliti
Saran praktis yang didapat dari penelitian ini meliputi : informasi tentang hubungan seksual pranikah diberikan sejak dini mengikuti perkembangan seksual remaja; perbanyak kesempatan untuk latihan dan diskusi tentang pengambilan keputusan dengan topik fenomena-fenomena yang ada dalam kehidupan schari-hari orangtua dan anggota keluarga lain mengawasi perilaku seksual anak mereka di rumah dan memberikan kegiatan kepada remaja yang sesuai dengan minat dan hobi sehingga remaja dapat menggunakan waktu mereka dengan kegiatan yang berguna.