Perubahan status Universitas Indonesia (UI) dari universitas negeri menjadi Badan
Hukum Milik Negara merupakan peluang sekaligus tantangan bagi UI dalam
menata dan mengembangkan dirinya. Perubahan lingkungan yang cepat dan
semakin tingginya tingkat kompctisi membuat UI harus segera berbenah agar tidak tertinggal.
Jurusan Manajemen FEUI sebagai bagian dari UI juga melakukan berbagai
perbaikan secara terus menerus untuk mencapai misinya sebagai sekolah bisnis yang terhormat dan disegani. Untuk mencapai misi tersebut, Salah satu strateginya
adalah meningkatkan malitas staf pengajar baik dosen maupun asisten dosen.
Sayangnya, penerapan konsep-konsep manajemen SDM untuk staf pengajar
khususnya asisten dosen tidak dijalankan dengan baik. Yang sudah cukup baik adalah proses rekrutmen dan seleksi, meski ini pun masih banyak kelemahannya
Namun setelah diterima, dapat dikatakan tidak ada sistem yang jelas dan transparan. Jadi dapat dikatakan hanya fungsi attraction yang berjalan, sementara fungsi retention dan development tidak berjalan.
Dari hasil analisis yang dilakukan, kondisi yang ada saat ini tidak dapal
menunjang strategi meningkatkan kualitas staf pengajar. Selain itu, kondisi yang ada saat ini juga menimbulkan ketidakpuasan kerja di kalangan asisten dosen
karena merasa kurang diperhatikan dan tidak adanya kejelasan. Padahal, staf
pengajar adalah aset yang terpenting dalam institusi pendidikan.
Untuk mengatasi permasalahan ini, ada tiga alternatif solusi. Pertama adalah mempertahankan kondisi saat ini sambil melakukan berbagai perbaikan kecil. Hal ini memang tidak dapat mengembangkan kualitas asisten dosen secara maksimal,
namun paling tidak dapat meminimalkan ketidakjelasan. Alternatif kedua adalah mengembangkan sistem manajemen SDM untuk seluruh fungsi. Sedangkan altematif ketiga yang mirip dengan altcrnalif kedua adalah mengémbangkan
sistem manajemen SDM berbasis kompetensi /Competency Based Human
Resources Managemenl (CBHRM)
Dengan kondisi yang ada saat ini, maka alternatif ketiga merupakan altenatif yang lebih disarankan karena dapat mengembangkan suatu sistem manajemen SDM yang terintcgrasi. Dari hasil penelitian, didapat dan dikembangkan 9
behavioral comperency dan 1 technical competency. Model kompetcnsi ini dapat dimanfaalkan Sebagai dasar dalam mengembangkan seluruh fungsi manajemen
SDM dari atlracfion, retenfion, dan development.