Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari pada semua tingkat pendidikan, mulai dari hal yang sederhana pada saat TK, sampai dengan tingkat perguruan tinggi Matematika penting untuk dipelajari karena banyak aplikasinya pada kehidupan sehari-hari, tidak hanya pada bangku sekolah saja. Matematika sendiri merupakan suatu bidang yang kompleks, meliputi banyak kernampuan serta konsep-konsep yang harus dikuasai. Mempelajari matematika secara formal membutuhkan kemampuan kognitif tertentu. Berdasarkan teori Piaget, anak mampu belajar matematika secara fomal setelah ia mencapai tahap perkembangan konkrit operasional. Mempelajari matematika tidaldah mudah bagi semua orang, khususnya anak-anak. Ank-anak yang rnengalami kesulitan dalam mempelajari matematika biasanya sudah dapat dideteksi sejak kecil, ketika ia baru masuk sekolah dasar. Salah satu bentuk kesulitan yang mereka hadapi adalah kesulitan dalam melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan yang merupakan konsep dasar dalam operasi hitung matematika. Kesulitan siswa dalam melakukan operasi hitung ini akan mempengaruhi penguasaalmya terhadap operasi hitrmg lanjutan, yaitu perkalian dan pembagian. Selama ini upaya yang dilakukan guru terhadap siswa yang mengalami ksulitan dalam mempelajari matematika lebih pada pemberian les tambahan, yang materinya sama untuk seluruh siswa. Guru mengamati adanya anak-anak yang memiliki prestasi rendah dalam pelajaran matematika, namun tidak dilakukan penilaian secara mendalam dibagian mana siswa mengalami kesulitan dan apakah kesulitan tersebut dipengaruhi oleh faktor kecerdasan atau tidak. Usaha guru untuk membantu siswa melihat gambaran ini, peneliti bermaksud membuat suatu program pengajaran bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan, yang memperhitungkan tingkat penguasaan awal siswa, sehingga program yang diberikan tepat sasaran dalam membantu siswa mengatasi kesulitannya.
Subyek dalam program ini adalah R, seorang anak laki-laki berusia 7 tahun Ia memiliki taraf kecerdasan diatas rata-rata (above average intelligence). Hasil tes kemampuan matematika menunjukkan bahwa (1) R mampu melakukan penjumlahan dan pengurangan sederhana, (2) R mengalami masalah dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan ini yang harus menggunakan sistem menyimpan dan meminjam, (3) R juga masih membutuhkan menghitung dengan tangan, mulai dari penjumlahan angka satuan sampai penjumlahan angka puluhan (4) R Icurang teliti dalam menghitung dengan menggunakan jari, dan (5) R masih melakukan kesalahan dalam penulisan lambang bilangan dan dalam menentukan nilai tempat angka pada suatu bilangan. Ciri-ciri kesulitan belajar yang tampak pada R adalah perhatiannya yang mudah teralih dan masalah dalam menulis.
Berdasarkan analisa terhadap hasil tes kemampuan matematikanya, maka program pengajaran diberikan memiliki empat aspek, yaitu: (1) pengulangan kembali terhadap konsep penjumlahan dan pengurangan, (2) pemahaman terhaclap nilai tempat, (3) penjumlahan dengan menyimpan, dan (4) pengurangan dengan meminjam. Dari empat aspek ini dibuat 10 rencana kegiatan dalam program ini, dengan setiap kegiatan memiliki durasi 30 menit. Setiap kegiatan memiliki jumlah pertemuan yang berbeda-beda, antara 1 sampai 2 kali pertemuan. Karena perhatian R mudah teralih, maka peneliti membagi setiap pertemuan menjadi dua sesi, sehingga ada jeda untuk R beristirahat Metode-metode yang digunakan dalam program ini menekankan pada penggunaan obyek-obyek konkrit dan semi konkrit (gambar garis bilangan), Serta pemberian strategi kognitif dalam penguasaan konsep dan operasi penjumlahan dan pengurangan. Penggunaan metode-metocle ini disesuaikan dengan tahapan perkembangan kognitif siswa dan agar R memiliki gambaran mengenai cara-cara yang dapat ia lakukan dalam menghadapi soal-soal operasi penjumlahan dan pengurangan.
Dari pembuatan program ini dapat disimpulkan bahwa penting diadakannya suatu identifikasi yang mendalam dan sistematis mengenai kesulitan dalam belajar yang dialami siswa. Setiap siswa yang rnengalami kesulitan dalam melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan, memiliki ciri khasnya sendiri dan memerlukan penanganan yang berbeda pula. Untuk penelitian Iebih lanjut, dapat dilihat sejauh mana efektivitas dari program ini dalam membantu R mengatasi kesulitannya karena rancangan ini belum diujicobakan.