Dunia keperawatan Indonesia dihadapkan pada perrnasalahan kurangnya tenaga
keperawatan profesional yang mampu memenuhi tuntutan masyarakat akan pelayanan
keperawatan yang bermutu. Seiring dengan itu pendidikan keperawatan juga
berkembang dengan pesamya, namun masih ada perawat yang belum menunjukkan
minat untuk melanjutkan pendidikan ke S1 Keperawatan walaupun dengan fasilitas -
fasilitas yang disediakan oleh pemerintah. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat
gambaran tingkat motivasi perawat untuk melanjutkan pendidikan ke S1 Keperawatan.
Penelitian ini dilakukan di RSUD Karawang dengan menggunakan sampel 132 orang
perawat. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif sederhana. Instrumen yang
yang digunakan adalah kuesioner berupa skala likert untuk mengukur tingkat motivasi
instrinsik dan tingkat motivasi ekstrinsik yang telah disesuaikan dengan kebutuhan
penelitian. Analisa data yang digunakan adalah analisis univariat dengan metode
tendensi sentral. Hasil penelitian menggambarkan bahwa tingkat motivasi perawat untuk
melanjutkan pendidikan ke S1 Keperawatan berada pada tingkat sedang (69,7%).
Tingkat motivasi instrisik berada' pada tingkat tinggi (77,3%), sedangkan tingkat
motivasi ekstrinsik berada pada tingkat sedang (59,1%) dan ada 1,5% pelawat yang
memiliki tingkat motivasi ekstrinsik rendah. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti
menyarankan agar para manajer Rumah Sakit membuat rencana pengembangan SDM
yang jelas dan mengalokasikan dana untuk pendidikan berkelanjutan dalam rangka
rneningkatkan mutu pelayanan. Bagi Institusi pendidikan agar dapat memodifikasi
jadwal khusus bagi perawat bekerja yang ingin rnelanjutkan pendidikan. Selanjutnya
diharapkan penelitian ini dilanjutkan dengan area yang lebih luas dan mendalam seperti
melihat faktor apa saja yang dapat mempengaruhi motivasi agar lebih bermanfaat
didunia keperawatan.