Menghadapi era bebas perdagangan yang mengakibatkan persaingan menjadi
semakin ketat dimana sektor pendidikan mengalami imbasnya membuat Perguruan Tinggi
pun akan harus menghadapi tantangan-tantangan yang rumit dalam meningkatkan mutu.
Untuk menjawab tantangan-tantangan ini maka organisasi yang ditata dengan baik merupakan jawabannya. Penataan organisasi dilakukan melalui perencanaan dan
penggunaan sumber daya manusia secara efektif, yang berarti menghasilkan barang/jasa
yang tepat dan efisien. Semakin baik organisasi bekerja, semakin mudah pula baginya
mengatasi tantangan dan memperoleh kesempatan untuk berkembang.
Sebagai bagian yang penting dari Universitas, Perpustakaan harus pula melakukan
penataan organisasi melalui penggunaan sumber daya manusia secara efektif dan efisien
agar mendukung sasaran Perguruan Tinggi. Studi Kasus ini memusatkan perhatian
kepada Perpustakaan yang sekalipun merupakan bagian dari Universitas, namun dalam
hal ini dapat dijadikan proyek perintis dalam pemecahan masalah.
Permasalahan yang dihadapi oleh perpustakaan banyak ragamnya dimana dimensi
yang satu dengan lainnya saling terkait. Dan penelitian yang telah diiakukan atas
masalah-masalah yang dihadapi perpustakaan Universitas X, perlu segera diterapkan
penataan organisasi sehingga individu sebagai anggota dari suatu organisasi berperilaku
memberi unjuk kinerja yang diharapkan demi tercapainya tujuan organisasi. Penilalan
kinerja direncanakan secara terpadu dengan program-program lainnya yang mendukung
perencanaan sumber daya manusia. Dengan mengimplementasikan semua program
secara terpadu, maka masalah-masalah yang ada dapat diatasi secara terpadu pula, tidak secara parsial. Namun demikian, untuk pelaksanaan tahap awal perlu ditentukan prioritas
dengan mendahulukan penilaian kinerja yang telah dimodifikasi sebagai alat untuk
meningkatkan kinerja dan mengelola remunerasi. Faktor-faktor penilaian terhadap
karyawan yang sebelumnya adalah sifat (trails) perlu dimodifikasi menjadi perilaku dan
hasil kerja, dengan demikian aspek yang dinilai tidak hanya proses pencapaian sasaran,
namun juga hasil akhir yang dilakukan berdasarkan uraian kerja karyawan. Pengelolaan
remunerasi kemudian dikaitkan dengan penilaian kinerja dan ini akan menumbuhkan
pemahaman pada karyawan mengenai perilaku dan hasil apa yang diharapkan daripadanya dan mengerti bahwa kontribusi yang diberikannya berarti dalam pencapaian
sasaran organisasi.