Alat tes psikologi yang bersifat proyektif umumnya menggunakan stimulus
visual sehingga tidak dapat digunakan oleh tunanetra. Hai ini memotivasi Wijayanto
untuk menciptakan Hand Test Tiga Dimensi. Penelitian awal menunjukl-can bahwa
Hand Test Tiga Dimensi merniliki validitas yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan
untuk meneliti lebih lanjut tentang validitas Hand Test Tiga Dirnensi sebagai alat
ukur tingkah laku Acting Out pada tunanetra
Penelitian dengau pendekatan kuantitatif yang melibatkan 30 orang subyek
ini, dilakukan di Yayasan Mitra Netra, PSBN Lebak Bulus, PSBN Tartrniyat, dan
PSBN Taman Harapan. Perhitungan statistik dengan Chi Square untuk memperoleh
criterion-related validity dilakukan dengan mengkorelasikan hasil perbandingan
Acting Ont Ratio dari Hand Ttest Tiga Dirnensi dengan hasil kuesioner tio: tingkah
laku Acting Out.
Hasil penelitian mentmjukkan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan
antara skor Acting Out Ratio (AOR) pada Hand Test Tiga Dimensi dengan skor
kriteria penilaian mengenai tingkah laku Acting Out- Ada dua hal yang rnungkin
berperan penting dalam mempengaruhi hasil penelitian ini, yaitu homogenitas dan
jumlah sampel yang kecil serta kriteria mengenai tingkah laku Acting Out yang
mungkin belum memenuhi aspek pengukuran yang memadai. Untuk penelitian
berikutnya, sebaiknya dilakukan dengan jumlah subyek yang lebih besar dan
melakukan uji validasi dengan metode lain, misalnya validasi konstruk.