Kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan dan kecenderungannya
terhadap resiko (risk propensity) dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah orientasi lokus kontrol dan karakteristik kepribadian ekstrovert-introvert
(Cohen, 2000; Prasetyo, 1994; MacCrimmon 6: Wehrung, 1984). Individu dengan lokus kontrol internal diasumsikan memiliki kecenderungan pengambilan resiko yang lebih Demikian juga dengan individu dengan kepribadian eleztrovert. Lebih lanjut kecenderungan pengambilan resiko sendiri dianggap memiliki kaitan erat dengan kinerja yang dicapai seseorang, terutama pada jenis-jenis pekerjaan tertentu seperti di bidang perdagangan saham yang mengandung resiko dan menuntut pengambilan keputusan secara cepat (Robbins, 1996).
Partisipan pada penelitian ini adalah para Wakil Manajer Investasi pengelola
Reksadana yang telah memiliki sertifikat kelulusan sebagai WMI dari Bapepam.
Partisipan juga disyaratkan memiliki pengalaman minimal 1 tahun sebagai pengelola Reksadana yang menjadi tanggung jawabnya saat ini dan berdomisila Serta bekerja di perusahaan sekuritas di Jakarta partisipan seluruhnya adalah 51 orang
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (i) instrumen
Kecenderungan Pengambilan Resiko adaptasi dari skala Risk Orientation
Questionnaire dari Bemd Rohrmann yang terdiri dari 16 butir pernyataan; (ii)Instrumen Lokus Kontrol terjemahan IPC Levenson yang terdiri dari 24 butir pernyataan; dan (iii) Skala Kepribadian Ekstrovert-Introvert dari Eysenck yang
terdiri dari 7 butir ciri sifat. Untuk instrumen (i) dan (ii) digunakan skala Likert
dengan 6 alternatif jawaban, sedangkan untuk instrumen (iii) digunakan skala semantic differential dengan 7 skala. Untuk variabel kinerja digunakan data dari
return rata-rata produk Reksadana yang dikelola dipublikasikan di media massa dan dinyalakan dalam bentuk persentase.
Untuk menguji pengaruh lokus kontrol dan karakteristik kepribadian ektrovert-introvert terhadap kecenderungan pengambilan resiko digunakan teknik regresi
berganda. Untuk menguji apakah terdapat perbedaan skor kecenderungan
pengambilan resiko pada individu dengan lokus kontrol dan karakteristik kepribadian yang berbeda digunakan teknik Oneway ANOVA. Sedangkan unluk melihat hubungan antara kecenderungan pengambilan resiko dengan kinerja yang dicapai digunakan teknik korelasi product moment dari Pearson.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya variabel lokus kontrol yang
memiliki pengaruh signifikan terhadap kecenderungan pengambilan resiko
(p=.O0O), sedangkan variabel karakteristik kepribadian ekstrovert-introvert terbukti tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecenderungan pengambilan resiko (p=0.197). Penelitian ini juga menemukan bahwa kecenderungan pengambilan resiko yang dimiliki mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja yang dicapai para Wakil Manajer Investasi pengelola
Reksadana (r=.781; p=.000)