UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Terapi Kognitif - Tingkah Laku untuk Mengatasi Kecemasan Sosial

Cahyaning Suryaningrum; Soesmalijah Soewondo, supervisor (Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005)

 Abstrak

Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai orang yang merasa khawatir
dan tak nyaman bila harus mengawali kontak/berinteraksi dengan orang lain, menjadi
fokus perhatian maupun dalam sitasi-situasi yang mengandung unsur
penilaian/evaluasi dari oramg lain. Kecemasan mereka mungkin karena takut tidak
dapat menyesuaikan diri, diabaikan, ditertawakan, takut tidak direspon dengan baik,
diremehkan, takut dinilai bodoh dan sebaginya. Kecemasan atau kekhawatiran yang
berkaitan dengan situasi-situasi di atas yaitu social siluarion dan atau
situation lazim disebut kecemasan sosial (Antony & Swinson, 2000).
Kecemasan sosial diartikan sebagai kekhawatiran dan ketakutan yang dialami
oleh individu dalam berinteraksi dengan orang lain, dalam situsi penilaian dan atau
menjadi fokus perhatian orang lain (Butler, 1999; Antony & Swinson, 2000, Wells &
Clark, 1997). Orang yang mengalami kecemasan sosial cenderung berpikir bahwa
orang lain akan menjlai negatif dirinya (Antony & Swinson, 2000). Meskipun
kecemasan sosial dalam kadar tertentu dikatakan normal, narnun perlu kimnya
diperhatikan agar tidak berkembang menjadi lebih berat, menjadi suatu problem, dan
akhimya mengganggu (Antony & Swinson, 2000; Butler, 1999).
Subyek penelitian ini adalah mahasiswa karena berdasarkan pengarnatan
peneliti selama ini berkaitan dengan aktivitas perkuliahan mereka, banyak yang
merasa cemas bila harus menghadapi ujian lisan maupun tertulis, melakukan diskusi
kelompok, presentasi, mengemukakan pendapat, bertanya di kelas, menjawab
pertanyaan dosen, konsultasi skripsi, dan sebagainya. Dalam kehidupan sosial atau
pergaulan sehari-hari pun banyak yang merasa cemas bila melakukan kontak atau
interaksi, misalnya : tidak berani menyapa, menlulai percakapan, berkenalan, datang
ke pesta/undangan, menatap lawan bicara, dan sebagainya. Kekhawatiran ini adalah
karena adanya pemiklran-pemikiran yang negatif misalnya bahwa mereka lidak
diterima dengan baik, ditertawakan, diremehkan, takut salah, dinilai bodoh, dan
sebagainya. Dampak dari adanya kecemasan sosial ini adalah akan mempengaruhi
hubungan personal, persahabatan, kmajuan pendidikan dan aktivitas-alctivitas
lainnya, kemarahan, frustrasi, dan depresi (Butler, 1999).
Penelitian ini bermaksud untuk melihat apakah terapi kognitif - tingkah laku
yang diterapkan pada mahasiswa efektif uutuk mengatasi kecemasan sosial. Dasamya
adalah bahwa kecemasan sosial bersumber clari pemikiran (Butler, 1999) oleh karena
itu upaya penanganan diarahkan pada aspek tersebut (terapi kognitif). Namun karena
berdasarkan banyak penulisan bahwa kesuksesan terapi kognitif akan lebih besar bila
disertai teknik-teknik modifikasi tingkah laku maka teknlk yang akan digunakan nauti
adalah gabungan dari keclua pendekatan tersebut. Teknik-teknik yang diterapkan
adalah latihan relaksasi, restrukturisasi kognitif role play, dan in vivo exposure.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Subyek penelitian adalah mahasiswa
Univexsitas Muhammadiyah Malang yang mengalami kecernasan sosial, beljumlah
tiga orang. Kesimpulan menunjukkan bahwa terapi kognitif – tingkah laku ini efektif
untuk mengatasi kecemasan sosial mahasiswa, yang ditandai oleh rnenurunnya
tingkat kecemasan, berkurang/hilangnya pemikiran dan tingkah laku negatif setelah
terapi diberikan dan relatif menetap hingga masa tindak lanjut.
Kesimpulan tambahan adalah : (1) Ketiga Subyek merasakan perubahan yang
besar setelah mengikuti terapi ini; tingkat kenyamanan terhadap diri jauh lebih baik
dibanding sebelumnya.; (2) Terapi kognitif - tingkah laku memberikan manfaatyang
sangat besar dan kegunaan untuk masa yang akau datang bagi para Subyek; (3)
Terapi kognitif - tingkah laku ini relatif mudah dipelajan dan dijalani oleh Subyek
serna memberikan dampak positif yang meluas ke situasi-situasi sosial lain di luar
situasi fokus terapi; (4) Teknik restrukturisasi kognitif mendapatkan kesan paling
mendalam dan memberikan perubahan mendasar bagi ketiga Subyek; (5) Teknik
relaksasi merupakan teknik termudah untuk dipelajari dan diaplikasikan selama
terapi; (6) Dua dari Subyek menyatakan teknik tersulit untuk diaplikasikan selama
terapi adalah teknik in vivo exposure.

 File Digital: 1

Shelf
 T-Cahyaning Suryaningrum.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer ,
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xx, 172 hlm. : ill. ; 28 cm. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-24-71122573 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20344379
Cover