Attenrion-Deficit/Hyperacrivity Disorder (ADHD) merupakan suatu bemuk gangguan perilaku. Dengan ciri-ciri tersebut maka anak ADHD dapat mengalami masalah dalam hubungan antar pribadio, keluarga dan hubungan pertemanan. Masalah dalam keluarga terlihat dari interaksi diantara orang-ma dan anak yang negatif, perasaan tidak puas, kontrol yang tinggi dan konflik dngan saudara kandung.
Perilaku anak ADHD membuat orang-tua merasa kewalahan Orang-tua harus memberikan aturan-aturan yang terkadang justru membuat perilaku ADHD mereka muncul. Konflik dengan ibu cenderung semakin parah selama anak berada dalam usia prasekolah dan berlanjut hingga usia sekolah dan remaja. Ibu mcnjadi lebih emosional sehingga seringkali memberikan hukuman fisik kepada anak mereka. Hal ini adalah ironis karena anak ADHD sangat membutuhkan kasih sayang, perhatian, dan perasaan nyman dad orang-tua terutama ibu.
Di bidang kedokteran belum banyak penelitian yang secara khusus meneliti mengenai bagaimana keadaan anak ADHD dalam keluarga. Adanya kasus-kasus ADHD yang datang ke Klinik Anak Bagian Perkembangan, Fakultas Psikologi UI menunjukkan bahwa terdapat konflik diantara auak ADHD dengan orang-tua, hal tersebut menyebabkan peneliti tertarik untuk melihat lebih lanjut bagaimana persepsi anak ADHD terhadap orang-tua. Untuk dapat mengungkapkan mengenai persepsi tersebut digunakan alat tes CAT. CAT bertujuan untuk melihat bagaimana persepsi anak terhadap tokoh-tokoh yang signiiikan rnelalui stimulus standar kartu CAT.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif sehjngga diperoleh persepsi anak-anak yang mengalami ADHD terhadap orang-tua yang terungkap dalam Children Apperception Test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar subyek memjliki persepsi yang nyaris sama terhadap orang tua mereka, yaitu anak mempersepsikan orang tua sebagai tokoh yang kurang dapat memberikan kasih sayang dan perhatian kepada mereka.
Terhadap masing-masing tokoh menunjukkan bahwa sebagian besar subyek mempersepsikan bahwa ibu adalah tokoh yang memillki banyak aturan yang harus dipatuhi dan sebagai tokoh pemberi hukuman. Dan sebagian besar subyek mempersepsikan ayah sebagai tokoh yang agresif, kurang dapat memberikan kasih sayang dan perhatian.
Saran yang dapat diarahkan untuk melihat perbedaan persepsi anak terhadap orang-tua dengan penggunaan tes CAT pada auak yang mengalami ADHD Inattentive type, Hqneractivity/Impulsivity type, Combined type, dan NOS. Untuk penelitian lanjutan dapat dilakukan dengan melibatkan situasi sekolah mengingat bahwa perilaku ADHD dapat muncul pada situasi selain di rumah. Hal itu dapat dilakukan dengan melalui alat tes FSCT, sehingga dapat dipahami mengenai perilaku dan sikap anak ADHD di sekolah.
Saran praktis adalah pola asuh yang diterapkan oleh orang-tua sebaiknya tidak menggunakan kekerasan karena akan menimbulkan perasaan takut, marah, keinginan untuk melawan dan persepsi negatif atas orang-tua. Perilaku ADHD dapat disebabkan adanya disfungsi pada otak, maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan neurologis.