ABSTRAKDalam rangka pelaksanaan Program kali Bersih (Prokasih), pada tahun
2002 Pemda DKI Jakarta menggusur penghuni liar di sepanjang bantaran kali
Angke. Sebagai tindak lanjutnya, Pernda DK! Jakarta mengajak kctcrlibatan
Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia dan Perumnas dalam penyediaan sarana
perumahan yang layak bagi lcorban gusuran tersebut. Perkembangan komunitas
dalam program nelokasi ini belum menunjukkan peningkatan dengan masih
rendahnya pendapatan masyarakat dan peningkatan angka pengangguran.
Program lntervensi yang dilaksanakan pada komunitas rusun, khususnya
RT 09/ I7, dirancang dengan tujuan mengorganisir kelompok usaha bersama
yang menjadi motor penggerak roda perekonomian komunitas. Program
Imervensi dilakukan dalam delapan sesi pertemuan yang menekankan pada
perrumbuhan Community Participation berbasis pada pendekatan Appreciatfve
Inquiry melalui tahapan Asset Based Commzmiry Development. Pendekatan
dalam proses pembelajaran mcnggunakan Teori Pembelajaran Sosial / Social
Learning Theory, sedangkan tehnik yang digunakan adalah stratcgi cdukasi
bempa ajakan ajaran agama dan manajemen kelompok kecil.
Program intcrvensi ini mencapai target keberhasilan dengan adanya
pencapaian sesuai dengan indikator yang telah dikemukakan. Salah satu faktor
kcberhasilan adalah program ini diangkat dari aspirasi masyarakat sehingga
dapat memperkecil resistensi terhadap program. Demikian pula, hubungan
(rapport) yang bisa terbina dengan baik menumbuhkan Irusf dan
mempersempit kesenjangan antara inrervemionisz dengan masyarakat. Program
ini masih membutuhkan intervensi Ianjutan agar keberlangsungan pemberdayaan
komunitas bisa tetap terpelihara.
ABSTRACTln 2002. the DK! Jakarta district authorities (Pemda DKI) had displaced all
illegal inhabitants along the Angke riverbank, as one of initiatives taken in the
Clean River Program (PROKASIH). As a proceeding, Pemda DKI, paired with
Buddha Tzu Chi Indonesia Foundation and PERUMNAS, urged to facilitate
decent housings for the displaced people. Serving as relocation only, the housings
were still unable to lift up the social resistance quality within the new area, which
are indicated by the low social income and unemployment rise.
The Intervention Program was carried out with the Cinta Kasih Tzu Chi
Rusun community, in RT09/l7 area, and designed for organizing joint business
groups to encourage local economy. The Intervention Program was conducted in
eight meeting sessions, emphasizes the Community Participation growth, based
on the Appreciative Inquiry approach in an Asset Based Community Development
stages. Besides using Social Leaming theory in the leaming process, religious
teaching approach and small groups managements was also used as an educational
strategy.
The intervention program had achieved its success target based on the
initially stated indicators. Among the pi-ogram?s achievement factors are: the low
resistance due to the community?s aspiration that generates the program itself
initially and well-managed rapports which develops trust and narrows the gap
between interventionist and community. The program still requires further
advance intervention to maintain sustainability in the community?s seltlreliance.