Kartu kredit merupakan alat pembayaran yang menawarkan banyak manfaat, termasuk kepraktisan, penundaan pembayaran, dan hadiah dari pengumpulan poin. Namun, penggunaan kartu kredit juga dapat menyebabkan pemegangnya terlibat dalam hutang atau menyesal karena pembelian yang tidak direncanakan atau konsumtif. Penelitian ini bertujuan mengungkap faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan kartu kredit berlebihan.
Penelitian ini adalah studi kasus kualitatif dengan empat subyek penelitian. Peneliti melakukan wawancara dan mengumpulkan laporan tagihan kartu kredit selama tiga bulan terakhir. Analisis yang dilakukan adalah analisis inter-subyek, yang menunjukkan keunikan tiap kasus serta perbedaan dalam respons terhadap stimulus kartu kredit.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan kartu kredit berlebihan ditemukan dari sisi:
1. Stimulus Kartu Kredit:
- Total limit kredit yang diberikan.
- Penundaan pembayaran.
- Fasilitas praktis dari kartu kredit.
2. Perbedaan Individu:
- Motivasi untuk memuaskan keinginan barang-barang konsumtif dan tindakan pembelian impulsif.
- Ilusi daya beli dari kepemilikan kartu kredit tanpa kontrol diri yang kuat.
- Sikap terhadap biaya bunga atau tahunan sebagai konsekuensi dari kepemilikan kartu kredit.
- Sifat impulsif yang terlihat dari kurangnya kontrol diri, mudah tergoda, dan tidak adanya rencana belanja.
- Gaya hidup hedonik yang sangat mempengaruhi penggunaan kartu kredit.
3. Faktor Lain:
- Budaya hutang.
- Lingkungan sosial yang juga mempengaruhi penggunaan kartu kredit berlebihan.
Karena penelitian ini adalah studi kasus, hasil yang diperoleh tidak bisa digeneralisasi. Setiap individu memiliki interaksi unik antara karakteristik pribadinya dan stimulus kartu kredit sebagai alat pembelian, yang menyebabkan variasi dalam penggunaan kartu kredit yang berlebihan.