ABSTRAKDalam dunia olahraga, bahaya cedera selalu mengintai ketika seorang atlet
melakukan aktivilasnya, disaat bertanding maupun latihan. Cedera pastinya
mengganggu performa seorang atlet, terlebih jika menyangkut atlet profesional. Hal
ini dikarenakan penghasilan yang biasa diperoleh ketika mclakukan fungsinya
scbagai attlet, tidak dapat dilakukan. Untuk kembali tampil pascacedera tentunya
dibutuhkan bukan hanya tekad yang kuat, tapi juga persiapan yang matang.
Pcnetapan sasaran (goal serring) adalah salah satu cara yang mcmbuat seorang atlet
menjadi siap untuk kembali berkeoimpung di arena olahraga, Bukan hanya
berpengaruh terhadap kesiapan tisik dan tcknik, penetapan sasaran juga
mempengaruhi kesiapan mental seorang atlet. Ini dikarenakan pcnctapan sasaran
dipercayai membawa perubahan-perubahan positif dalam beberapa kondisi
psikologis atlet, sepcrti: kecemasan, kepercayaan diri, dan motivasi (Gould, 1993).
Sasaran yang cfcktif dapat membantu atlet pulih dari cederanya (Wiese & Weiss,
l987). Pcnelitian ini menjadi pcrlu dan penting untuk dilakukan karena clisadari begitu tingginya kemungkinan cedera yang dialami oleh seorang atlet. Sedangkan di
lain pihak, kebanyakan atlet-atlet yang mengalami cederajustru mereka yang masih
baik prestasinya, bahkan yang tcrbaik di Indonesia. Oleh karenanya suatu
mekanisme penanggulangan cedera yang efektif sangat diperlukan. Penelitian ini
merupakan studi kasus yang dalam pcngumpulan datanya menggunakan tehnik
observasi dan wawancara (primer) serta studi pustaka (sekundcr). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah penetapan sasaran memiliki pcranan dalam
usaha pengembalian performa seorang atlet tenis profesional pascacedera.
Wawanoara dilakukan terhadap seorang atlet tenis putri profesional dan pelatih-
pelatihnya. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penetapan sasaran ternyata
memiliki pengaruh yang signitikan terhadap perforrna atlct ini secara iisik, teknik,
dan mental pascacedera yang dialaminya.