Penduduk Indonesia juga masih memiliki masalah dengan sangat kurangnya minat untuk mengkonsumsi susu, dengan hanya mengkonsumsi sebanyak 11.9 liter per kapita per tahun, bila dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya. Guntoro menyatakan bahwa Indonesia masih mengalami masalah nasional yang dibuktikan melalui survei pada tahun 2007 bahwa 5.4 % bayi dikategorikan mengalami malnutrisi, dan 13 % tidak cukup gizi. Suatu studi di Turki mengatakan status ekonomi dalam keluarga berhubungan dengan konsumsi makanan sehat, termasuk susu. Riset bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan pengkonsumsian susu dan pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan Informasi yang diberikan orang tua mengenai susu. Sampel diambil dengan cara cluster random sampling. Hasil dari riset ini membuktikan bahwa tidak ada hubungan yang berarti antara kebiasaan pengkonsumsian susu dan faktor-faktor yang berhubungan, kecuali tipe susu yang dikonsumsi anak usia sekolah dasar dan taraf pendidikan orang tua yang menunjukan hubungan yang signifikan.
Indonesian has an issue of lacking interest in consuming milk with only consume 11.9 litre per capita per year, compared to milk consumption in other Asian countries.2 Guntoro conveyed that Indonesia is still undergoing a national nutrition issue, proven by the survey on year 2007 as much as 5.4% of average baby have the prevalence of malnourished and 13 % have insufficient nutrition. A study in Turkey stated that economic status of the family is associated with healthy food consumption, including milk. This study aims to find the relationship between school aged children' milk consumption with parents' education, parents' occupation, and information received from their parents. Samples were taken by way of cluster random sampling. The result shows that there are insignificant association between the habit of milk consumption habit and the related factors, except for type of milk consumed and parents' educational background which shows a significant association.