Anemia merupakan masalah gizi yang banyak diderita oleh remaja putri karena usia remaja berada pada masa pubertas yang ditandai dengan menstruasi yang berdampak pada kesehatan. Penyebab anemia adalah defisiensi zat gizi, kondisi non gizi dan kelainan genetik (herediter). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap status anemia.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi SMAN 13 Kota Tangerang. Jumlah sampel 261 orang. Data diambil menggunakan kuesioner, antropometri berat badan dan tinggi badan, sedangkan untuk pemeriksaan kadar Hb, responden diambil sampel darahnya kemudian dilakukan pemeriksaan di laboratorium klinik. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan chi square.
Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan anemia (p-value 0,04) dan status gizi (p-value 0,02) dengan status anemia. Sedangkan faktor yang tidak berhubungan dengan status anemia adalah pengetahuan Tablet Tambah Darah (TTD), sikap, pola menstruasi, lama menstruasi, riwayat penyakit infeksi/kronis, pendidikan ayah, pendidikan ibu, status bekerja ayah, status bekerja ibu, pendapatan orangtua dan konsumsi TTD.
Rekomendasi dari penelitian ini adalah remaja putri yang menderita anemia bersama keluarga disarankan memilih mengonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi dalam jumlah cukup dan menghindari mengonsumsi makanan yang dapat menghambat absorbsi zat besi, mengonsumsi TTD sesuai pedoman, saling memotivasi untuk mau memeriksakan kadar Hb secara rutin dan berkala.
Anemia is a nutritional problem that affects many young women because their teens are at puberty is characterized by menstruation which affect health. the cause of anemia are deficiency of nutrients, non-nutrient conditions and genetic disorders (hereditary). The purpose of this research is to study the factors that influence anemia status. This study usea descriptive cross-sectional approach. The population in this study are women student from SMAN 13 Tangerang City. Number of samples 261 people. The data were taken using a questionnaire, anthropometric body weight and height, whereas for hemoglobin examination, a blood samplewas taken from respondents then examined in clinical laboratories. The analysis used is the univariate and bivariate analysis using chi square. These results indicatea significant association between knowledge of anemia (p-value 0.04) andnutritional status (p-value 0.02)with anemia status. While the factors that are not related to the status of anemia isknowledge of TTD, attitude, menstrual pattern, time periods, history of infectious disease/chronic, nutritional status, father's education, maternal education, father's work status, maternal work status, parental incomeand consumption of TTD. Recommendations from this research is that young women suffer from anemia as a couple should choose to consume foods that contain lots of iron in sufficient quantities and avoid foods that can inhibit iron absorption, consume TTD as per guidelines, motivate each other to check Hb regularly and periodically.