Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu masalah kesehatan di Indonesia, salah satunya di Kecamatan Cempaka Putih. Untuk mengurangi terjadinya masalah tersebut, perlu dilakukan pemberantasan vektornya. Upaya pemberantasan vektor dilakukan dengan memberikan Bti pada setiap kontainer TPA. Vektor DBD lebih banyak ditemukan di dalam rumah daripada di luar rumah. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui keberadaan larva Aedes sp. pada kontainer dalam rumah di RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Timur dan RW 03 Cempaka Putih Barat setelah pemberian Bti. Desain penelitian yang digunakan ialah cross sectional.
Penelitian ini dilakukan pada 100 rumah di RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Timur dan 100 rumah di RW 03 Cempaka Putih Barat. Pengambilan data larva dengan cara single larva method. Identifikasi larva dilakukan di Laboratorium Parasitologi FKUI. Setelah mendapatkan data, dilakukan analisis data dengan Chi square test. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan jumlah kontainer yang terdapat larva pada daerah yang diberi Bti ialah 25 dan jumlah kontainer yang tidak terdapat larva ialah 177. Sementara itu, jumlah kontainer yang terdapat larva pada daerah yang tidak diberi Bti ialah 18 dan jumlah kontainer yang tidak terdapat larva ialah 224.
Pada analisis data, didapatkan nilai p sebesar 0,080 yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kedua daerah tersebut setelah pemberian Bti. Jumlah jentik lebih banyak ditemukan pada daerah perlakuan daripada daerah kontrol. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa keberadaan larva tidak dipengaruhi oleh pemberian Bti.
Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is one of the public health problems in Indonesia especially at Cempaka Putih. Therefore, there must reduce the problem of combating the DHF’s vector. Bti can be given to the every container which is filled with water and often used on daily activities. The DHF’s vector found seen inside houses. So, the aim of this research is to know the existance of Aedes sp larvae in container after giving Bti inside the house in Cempaka Putih. The design research is using cross sectional study. The cross sectional study obtained the data from a hundred houses on 25th April 2010. The data was collected using the single larvae method. Then, on 26th April 2010, the writer identified the data. After all of the data was identified, the writer analyzed it with Chi square test. It was found in the area which had been given Bti, the positive larvae container is 25 and the negative larvae container is 177. While, it was found in the area which had not been given Bti, the positive larvae container is 18 and the negative larvae container is 224. From that analysis, the writer got 0,08 of the p score. It shows that there is not an association of the DHF's vector existence between Cempaka Putih Timur and Cempaka Putih Barat. DHF's vector is found more excessive in treatment area than in control area. Therefore, the conclusion is the existence of larvae is not influenced by giving Bti.