Umberto Eco adalah semiotikawan yang berusaha meletakkan teori semiotika, sebagai teori membaca tanda, melalui unit-unit kultural. Secara garis besar teorinya mengacu pada sebuah proses yang disebut semiosis, yang mana itu adalah sesuatu yang dapat berpengaruh, beraksi, dan digambarkan, dan itu semua adalah hasil dari kerjasama antara tanda, objeknya, dan interpretannya. Teori itu sangat dipengaruhi oleh pemikiran Charles Sanders Peirce, yang mana jika ditarik lebih jauh akan jatuh pada teori Kantian Legacy.
Unit-unit kultural itu dapat kita andaikan sebagai kategori-kategori Kant yang ada dalam pikiran sebagai alat untuk melakukan interpretan. Namun, ada hal yang paling penting dari penemuan Umbertio Eco dalam bidang semiotika adalah dia berhasil memisahkan semiotika signifikasi, sebagai semiotika umum, dengan semiotika komunikasi melalui unit-unit kultural, walaupun landasan acuan utamanya masih bersifat signifikasional yang bekerja pada medan semantik.
Umberto Eco is semiotician who tries to put the theory of semiotics, as theory of reading sign, through the cultural units. Broadly speaking, semiotics refers to a prosess called semiosis, in which it is an influence, an action, and that all involve in a cooperation of three subjects, such as sign, its object, and its interpretant. His theory is strongly influenced by Charles Sanders Peirce’s thought, which if his theory is pulled further will fall in the Kantian Legacy theory. The cultural units can be assumed as Kant’s categories on our mind as a tool for interpret. However, there is the most important thing of discovery Umberto Eco in semiotics is he successfully to differentiate the signification semiotics, as general semiotics, with the communication semiotics through the cultural units, although its main reference is still significational working on semantic field.