Lamun merupakan satu-satunya kelompok tumbuhan berbunga yang hidup terbenam di dalam laut. Produktivitas lamun yang tinggi belum diimbangi dengan pemanfaatannya secara maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas lima jenis lamun Syringodium isoetifolium, Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, dan Halodule uninervis yang dikoleksi dari Kepulauan Seribu Jakarta sebagai inhibitor tirosinase. Herba dari lima jenis lamun diekstraksi dengan pelarut metanol. Ekstrak metanol dari masing-masing spesies lamun diuji aktivitas penghambatannya secara in vitro terhadap enzim tirosinase jamur. Dari kelima jenis lamun, ekstrak metanol Enhalus acoroides memiliki aktivitas penghambatan tirosinase yang paling tinggi dengan persen inhibisi 29,71%. Ekstrak metanol Enhalus acoroides di fraksinasi dengan menggunakan pelarut yang semakin bertingkat kepolarannya, n-heksana, etil asetat, n-butanol dan air. Dari uji aktivitas penghambatan tirosinase diperoleh fraksi n-butanol sebagai fraksi teraktif dengan persen inhibisi 31,27%. Hasil identifikasi golongan senyawa fitokimia menunjukkan bahwa di dalam fraksi nbutanol terdapat senyawa flavonoid, tanin, glikosida, saponin, dan antrakuinon.
Seagrasses is the only flowering plants which grow submergely in marine environtments. Seagrass beds are highly diverse and productive ecosystem but not yet intensively studied especially in term as a source of natural products. The purpose of this study is to get the information about tyrosinase activity from Syringodium isoetifolium, Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii,Cymodocea rotundata,andHalodule uninervis collected from Kepulauan Seribu, Jakarta. All seagrass samples were extracted with metanol and were screened. The result showed that Enhalus acoroides extract in the most active extract with inhibition 29,71%. Methanol extract from Enhalus acoroides was separated with different polarity solvents, n-hexane, ethyl acetate, n-buthanol, and water. The potent fraction is n-buthanol with inhibition 31,27%. Chemical identification test allowed that n-buthanol fraction contained flavonoid, tanin, glycoside, sapponin and antrakuinon.